Ilustrasi pemakaman. (Shutterstock)
Sudah dua tahun lebih, misteri kematian mahasiswa Universitas Indonesia Akseyna Ahad Dori (18) belum berhasil diungkap Polda Metro Jaya. Akseyna meninggal dunia secara tak wajar di Danau Kenanga, Universitas Indonesia, pada 26 Maret 2015.
Ayahanda Akseyna Kolonel Dinas Khusus Angkatan Udara Mardoto ketika dihubungi Suara.com, Selasa (24/10/2017), mengatakan keluarga tetap berusaha tegar dalam menghadapi kasus ini.
"Kami keluarga harus tegar ya mas. Meski belum terungkap kasus Almarhum anak kami di kepolisian," kata Mardoto kepada Suara.com.
Mardoto mengatakan keluarga tak ingin terlalu larut dalam kesedihan. Keluarga mendoakan arwah Akseyna tenang di akhirat.
"Saya dan istri nggak mau berlarut sedih mas. Ini cobaan Allah. Biarkan Akseyna tenang berada di surga. Kami tak henti kirimkan doa untuk almarhum," ujar Mardoto.
Mardoto mengatakan tak mudah untuk mengikhlaskan kepergian Akseyna, apalagi penyebabnya diduga kuat dibunuh.
Ketika baru pertamakali mendengarnya, keluarga sampai shock berat.
"Awal keluarga almarhum meninggal sangat shock. Kami kaget keluarga semua di Yogya. Tapi kekuasaan Allah SWT, nggak ada yang tahu, semua harus kami lewati. Kam harus ikhlas," ujar Mardoto.
Mardoto berharap kasus kematian Akseyna diungkap polisi dan pelakunya ditangkap.
"Memang sudah dua tahun berlalu. Tapi kami tetap koordinasi sama polisi Depok. Saya dan keluarga optimis polisi dapat ungkap kasus Akseyna. Keluarga tetap menunggu," kata Mardoto.
Ayahanda Akseyna Kolonel Dinas Khusus Angkatan Udara Mardoto ketika dihubungi Suara.com, Selasa (24/10/2017), mengatakan keluarga tetap berusaha tegar dalam menghadapi kasus ini.
"Kami keluarga harus tegar ya mas. Meski belum terungkap kasus Almarhum anak kami di kepolisian," kata Mardoto kepada Suara.com.
Mardoto mengatakan keluarga tak ingin terlalu larut dalam kesedihan. Keluarga mendoakan arwah Akseyna tenang di akhirat.
"Saya dan istri nggak mau berlarut sedih mas. Ini cobaan Allah. Biarkan Akseyna tenang berada di surga. Kami tak henti kirimkan doa untuk almarhum," ujar Mardoto.
Mardoto mengatakan tak mudah untuk mengikhlaskan kepergian Akseyna, apalagi penyebabnya diduga kuat dibunuh.
Ketika baru pertamakali mendengarnya, keluarga sampai shock berat.
"Awal keluarga almarhum meninggal sangat shock. Kami kaget keluarga semua di Yogya. Tapi kekuasaan Allah SWT, nggak ada yang tahu, semua harus kami lewati. Kam harus ikhlas," ujar Mardoto.
Mardoto berharap kasus kematian Akseyna diungkap polisi dan pelakunya ditangkap.
"Memang sudah dua tahun berlalu. Tapi kami tetap koordinasi sama polisi Depok. Saya dan keluarga optimis polisi dapat ungkap kasus Akseyna. Keluarga tetap menunggu," kata Mardoto.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap