Suara.com - Praveen Jordan/Debby Susanto menyusul Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ke babak kedua Prancis Terbuka 2017. Kemenangan perdana di kejuaraan ini direbut Praveen/Debby atas wakil Denmark, Niclas Nohr/Sara Thygesen, dengan skor 21-14, 17-21, 21-18.
Menang relatif mudah di game pertama, penampilan Praveen/Debby sempat menurun di game kedua hingga mereka tertinggal jauh 3-11 di interval game. Mencoba mendekat 17-20, namun sayang Praveen/Debby gagal mengamankan game kedua. Pasangan juara All England 2016 ini juga sempat ketinggalan 3-7 di game penentuan. Namun setelah kembali menemukan pola permainan mereka, akhirnya game ketiga berhasil direbut Praveen/Debby.
“Waktu di game kedua itu kami kan pindah lapangan, kami merasa feeling nya belum dapet. Istilahnya kami lambat dapat ritme permainannya,” ungkap Praveen ketika diwawancara Badmintonindonesia.org.
“Pasangan Denmark ini sebetulnya tidak terlalu berbahaya, cuma jangan sampai lengah saja,” tambahnya.
Sementara itu Debby yang pekan lalu baru saja melangsungkan pernikahan, mengaku hal tersebut tak mengganggu peformanya di kejuaraan ini.
“Sama saja ya rasanya dengan tanding di kejuaraan-kejuaraan lain, nggak ada bedanya kok. Di pertandingan tadi memang masih penyesuaian, pada game kedua kami memang agak kendor, gerakan kakinya agak buru-buru, touch nya buru-buru, semua serba buru-buru,” jelas Debby.
Di babak kedua, Praveen/Debby akan berhadapan dengan Dechapol Puavaranukroh/Puttita Supajirakul (Thailand). Pasangan ini merupakan kombinasi baru. Biasannya Puavaranukroh berpartner dengan Sapsiree Taerattanachai yang kini dalam proses penyembuhan cedera.
“Beda partner pasti beda pola main, ini yang mesti kami waspadai. Mereka juga pemain yang punya kecepatan cukup bagus,” imbuh Debby soal lawan.
Sementara itu, pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro lolos ke babak kedua dengan menundukkan Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan), dengan skor 21-17, 21-18.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba