Suara.com - Nahadi, salah satu keluarga korban ledakan pabrik mercon PT Panca Buana Cahaya Sukses mengungkapkan, pabrik yang dimiliki Indra Liyono itu sebelumnya diketahui sebagai pabrik plastik, bukan petasan. Pasalnya, lokasi kediamannya berjarak sekira 100 meter dari lokasi ledakan pabrik petasan.
"Pengelola pabrik awalnya pabrik plastik izinnya. Memang saya setiap hari lewat di situ," kata Nahadi kepada Suara.com di RS Polri, Jakarta, Minggu (29/10/2017) dini hari.
Lelaki yang memakai jaket kulit hitam itu menceritakan, sebanyak 24 orang anggota keluarganya dengan mudah menjadi pegawai PT Panca Buana Cahaya Sukses lantaran diiming-imingi menjadi pegawai tanpa syarat, dan tidak mengenal umur. Bahkan, cucunya, Surnah (14) menjadi pegawai di pabrik tersebut.
"Pertama diimingi-imingi katanya tanpa surat lagi, langsung masuk. Jadi nggak ada syaratnya," tuturnya.
Nahadi mengatakan, PT Panca Buana Cahaya Sukses, memperkerjakan anak di bawah umur, lantaran cucu dan keponakannya menjadi pegawai pabrik mercon tersebut.
Lebih lanjut, dia menyebut para pekerja anak di bawah umur itu paling muda berusia 12 tahun, dan masih berstatus pelajar. Para pegawai di bawah umur itu bekerja usai waktu sekolah.
"Paling kecil umur 12 tahun," ungkapnya.
Dia pun berharap semua anggota keluarganya dapat segera teridentifikasi. Karena itu, Nuhadi segera mencari foto yang menunjukkan gigi untuk diserahkan ke Tim DVI agar mudah didentifikasi.
"Waktu itu cuma di tes urine tapi nggak jadi, tapi sekarang nggak mungkin karena jenazah sudah pada kering, tes DNA juga nggak mungkin karena sudah pada kering jenazahnya semuanya. Salah satu jalannya (kata polisi) dari foto gigi," tandasnya.
Baca Juga: Keluarga Bingung 24 Kerabatnya Jadi Korban Pabrik Petasan
Total ada empat jenazah yang sudah teridentifikasi, yang diserahkan ke pihak keluarga. Sementara 43 kantong jenazah belum teridentifikasi di RS Polri.
Sekadar diketahui, pabrik mercon di kompleks Pergudangan 99, Kosambi, Tangerang, terbakar pada Kamis (26/10/2017). Dalam peristiwa itu, sedikitnya 47 buruh pabrik tersebut tewas terbakar. Satu orang yang dirawat di RSUD Tangerang dinyatakan meninggal. Sementara puluhan lainnya terluka bakar.
Sebelumnya diberitakan, polda telah menetapkan tiga orang menjadi tersangka ledakan dan kebakaran tersebut. Mereka adalah, Indra Liyino sebagai pemilik perusahaan; Andri Hartanto, Direktur Operasional PT PancaBuana Cahaya Sukses; dan Suparna Ega, tukang las.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik