Suara.com - Sembilan warga yang diduga terlibat dalam kelompok teroris jaringan Imam Munandar di Bima, Nusa Tenggara Barat, akan dikirim ke Mabes Polri, Jakarta.
Wakapolda NTB Kombes Tajuddin menjelaskan keberadaan sembilan warga yang diamankan secara terpisah tersebut saat ini masih dalam perjalanan dari Bima Kota menuju Bandara Internasional Lombok, Kabupaten Lombok Tengah.
“Sekarang mereka dalam perjalanan ke sini, dalam pengawalan ketat,” ucapnya dikutip dari media partner, Lombokita.
Sembilan warga yang berasal dari Penato’i, Kecamatan Mpunda, Bima Kota, itu dikirim ke Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror.
Pemeriksaan tersebut untuk mengetahui peran dan keterlibatannya dalam kelompok teroris yang melakukan aksi penembakan terhadap dua anggota Polres Bima Kota pada 11 September lalu.
Menurut informasi, dari sembilan warga diamankan, salah satu di antaranya berinisial MIT alias Iqbal diduga turut terlibat dalam aksi penembakan anggota kepolisian di Bima Kota.
“Jadi sudah ada pengakuan bahwa dia (Iqbal) yang melakukan,” ujarnya.
Iqbal melakukan aksi penembakan bersama RFJ alias Yaman, yang sebelumnya tewas dalam aksi baku tembak dengan aparat kepolisian gabungan di bawah kendali Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror pada Senin (30/10/2017) di pegunungan Oi Sarume, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima.
Sementara untuk penembakan anggota kepolisian di TKP kedua, diketahui MA alias One Dance yang tewas bersama rekannya, Yaman, melancarkan aksi penembakan bersama Imam Munandar, otak komplotan radikal yang sampai saat ini keberadaannya masih dalam perburuan polisi.
Terkait dengan hal tersebut, Tajuddin menegaskan bahwa pihaknya tidak akan diam dan memastikan bahwa pengejaran Imam Munandar yang disinyalir membawa senjata api rakitan masih terus berlanjut.
“Sampai kapan pun juga kita akan kejar. Karena semua datanya sudah kita pegang,” katanya.
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory