Suara.com - Seorang warga di Desa Aryojeding, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur bernama Daman (45), Kamis (2/11/2017), mengaku sempat ditodong golok oleh tiga preman yang "mengawal" penambangan pasir liar (ilegal) di bantaran Kali Brantas yang melintasi perkampungan mereka.
Tak hanya ditodong menggunakan punggung (bagian tumpul) sabit sejenis golok ke bagian tengkuknya, Daman mengaku sempat diintimidasi dan diancam dibunuh.
Ponsel genggam yang dipegangnya bahkan sempat dibanting ke tanah hingga pecah berantakan oleh salah satu preman bernisial BD, mantan narapidana kasus kekerasan dan pembunuhan yang diduga disewa penambang pasir ilegal.
"Kejadiannya itu Senin (30/10), sekitar pukul 09.00 WIB di lokasi penambangan pasir di tepi bantaran kali atau Sungai Brantas, Dusun Kedung Manten, Desa Aryojeding," tutur Daman di hadapan sejumlah wartawan disaksikan warga lain, termasuk Ketua RT 01 RW 03 Dusun Kedung Manten Suwito.
Saat bercerita, Daman terlihat masih gemetaran. Ia mengaku syok dan trauma atas kejadian tersebut.
Daman sudah mengadukan insiden yang dialaminya kepada warga lain di Desa Aryojeding, termasuk ke perangkat dan kepala desanya.
"Insiden bermula saat saya melintas di lokasi penambangan dan melihat aktivitas penyedotan pasir ilegal di sana. Saya lalu menegur penambang agar tidak menyedot pasir di wilayah Aryojeding, karena sejak beberapa bulan lalu sudah ada kesepakatan warga dengan penambang, berlokasi di balai desa bahwa tidak boleh ada aktivitas penambangan (pasir) di wilayah (Desa) Aryojeding," ujarnya.
Mendapat teguran itu, lanjut Daman, penambang tidak terima dan menelepon rekannya. Daman mengaku tidak gentar dan menungguinya.
Namun sesaat kemudian datang tiga orang preman yang dia ketahui dua di antaranya berinisial TP dan BD.
Baca Juga: Anies Minta Program Normalisasi Sungai Dilanjutkan
TP merupakan preman cukup dikenal yang selama ini melindungi kawasan eks-lokalisasi Kaliwungu. Sementara BD merupakan preman daerah Tulungagung selatan yang pernah masuk penjara karena membunuh dan menganiaya sejumlah warga dengan cara sadis.
Saat di dalam penjara, BD bahkan sempat membuat gempar Lembaga Pemasyarakatan Tulungagung karena mengamuk, sehingga sipir dan dua kompi brimob dikerahkan untuk mengamankan situasi.
"Tahu yang datang preman saya tidak melawan dan hanya mengingatkan bahwa di Desa Aryojeding sudah ada kesepakatan untuk tidak boleh ada aktivitas penambangan pasir di Sungai Brantas maupun sekitarnya karena berdampak terhadap persediaan air bawah tanah. Sumur warga menjadi kering dampak aktivitas penambangan selama ini," tuturnya.
Dikerubuti enam orang (tiga preman dan tiga penambang pasir), Daman bermaksud menelepon warga.
Namun seorang pelaku merebut telepon genggam miliknya, dan langsung dibanting hingga hancur. Pecahan telepon genggam itu juga dipatahkan beberapa kali.
Pemilik sedotan berlaku lebih kejam. Ia mengambil sebilah arit dan menempelkan punggung arit itu di leher belakang (tengkuk) Daman.
Berita Terkait
-
Makin Liar usai 4 Kali Ditangkap, Jejak Sinte dan Sabu 'Dagangan' Ammar Zoni di Penjara!
-
Tak Terima Dituntut 11 Tahun Penjara, Nikita Mirzani Minta Harta 2 Jaksa Ini Diusut
-
7 Dosa Nikita Mirzani Versi Jaksa sampai Dituntut 11 Tahun Penjara
-
Tak Ada Ampun, Nikita Mirzani Dituntut 11 Tahun Bui dan Denda Rp2 Miliar karena Peras Reza Gladys
-
Ammar Zoni Kendalikan Peredaran Narkoba dari Penjara? Mimpi Bebas Pupus, Terancam Hukuman Berat
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum