Suara.com - Seorang Muslim peternak sapi di India bernama Umar Khan, tewas dibunuh oleh anggota kelompok yang dikenal selalu main hakim sendiri.
Seorang tersangka telah ditahan atas pembunuhan peternak berusia 35 tahun di Alwar, provinsi Rajasthan, Kamis (9/11) pekan lalu.
Kekinian, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (14/11/2017), polisi masih mengembangkan kasus itu untuk membongkar kelompok yang selalu membunuh peternak sapi.
Keluarga Khan, seperti dilansir surat kabar Hindustan Times, Umar ditembak mati ketika sedang mengangkut sapi. Jasadnya ditemukan di pinggir rel kereta, Jumat (10/11).
Selain Umar, seorang saudaranya yang juga ikut mengangkut sapi juga dianiaya. Kekinian, saudara Umar masih dirawat di rumah sakit karena ditembak. Sementara satu laki-laki lain yang berada di mobil pengakut sapi itu dinyatakan hilang.
Umar dan kedua laki-laki lainnya berasal dari komunitas Muslim Meo, yang tersebar di provinsi Rajasthan, Haryana dan Uttar Pradesh.
"Kami menuntut agar peristiwa ini diselidiki," kata Hafiz Khan Mevati, seorang petinggi komunitas Meo, kepada Anadolu Agency.
"Kami hanya peternak dan pemelihara sapi dan tidak melakukan penyembelihan sapi. Dia dibunuh oleh kelompok pengamanan sapi. Para pelaku harus ditindak keras."
Baca Juga: Uni Eropa Akhirnya Hapus FARC dari Daftar Kelompok Teroris
Senin (13/11), polisi mengatakan pembunuhan itu dilakukan "elemen masyarakat di luar komunitas".
Sementara pejabat Rajasthan Gulab Chand Kataria memastikan, polisi akan mengusut kasus ini hingga tuntas.
Untuk diketahui, sapi dianggap suci oleh penganut Hindu. Terlebih, sejak terpilihnya Perdana Menteri Narendra Modi 2014 lalu, kasus serangan terhadap peternak sapi makin meningkat di India.
Sejak September 2015, setidaknya selusin pekerja industri ternak sapi dibunuh oleh massa main hakim sendiri.
Sedangkan April lalu, seorang peternak dikeroyok massa di Alwar. Kejadian itu kemudian direspons oleh demonstrasi besar-besaran di seluruh India.
Berita Terkait
-
Putri Trump Mau Datang, India Tangkapi Ribuan Gelandangan
-
Gara-gara Asap Tebal, Kecelakaan Beruntun Libatkan 24 Kendaraan
-
Siswa Bunuh Adik Kelas Demi Tunda Ujian dan Rapat Wali Murid
-
Bukan Lapor Polisi, Lelaki Ini Curhat di Instagram Usai Dihajar
-
Ledakan di Pembangkit Listrik, 16 Orang Meninggal Dunia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK