Ilustrasi KPK [suara.com/Nikolaus Tolen]
CEO PT. Muara Wisesa Samudra, Halim Kumala, mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (15/11/2017). Ia baru keluar sekitar pukul 14.30 WIB.
Saat ditanya wartawan mengenai tujuan datang ke KPK, Halim tak banyak berbicara. Ia cuma mengatakan menjalani pemeriksaan, tapi tak menjelaskan pemeriksaan soal apa.
"Memang ada pemeriksaan, ya kasih berkas pastinya sesuai pemeriksaan. Pemeriksaannya apa, tanya saja di dalam," kata Halim sambil berlalu menuju mobilnya.
Muara Wisesa Samudera merupakan anak perusahaan Agung Podomoro Land -- salah satu pengembang Pulau G, pulau buatan di Teluk Jakarta.
Juru bicara KPK Febri Diansyah tidak membantah kehadiran Halim ke KPK terkait penyelidikan dugaan korupsi proyek reklamasi Teluk Jakarta.
"Memang ada tindak lanjut dari putusan sebelumnya yang kita dalami lebih lanjut terkait dalam pembahasan suap dalam Raperda pantai utara tersebut," kata Febri.
Febri sendiri tidak dapat memberi keterangan lebih jauh, sebab kasus tersebut masih tahap penyelidikan.
"Saya mohon maaf di proses penyelidikan itu tidak bisa disampaikan. Tapi kita konfirmasi ya kita sedang melakukan pendalaman lebih lanjut dari fakta yang sudah muncul melalui proses penyelidikan," kata Febri.
Saat ditanya wartawan mengenai tujuan datang ke KPK, Halim tak banyak berbicara. Ia cuma mengatakan menjalani pemeriksaan, tapi tak menjelaskan pemeriksaan soal apa.
"Memang ada pemeriksaan, ya kasih berkas pastinya sesuai pemeriksaan. Pemeriksaannya apa, tanya saja di dalam," kata Halim sambil berlalu menuju mobilnya.
Muara Wisesa Samudera merupakan anak perusahaan Agung Podomoro Land -- salah satu pengembang Pulau G, pulau buatan di Teluk Jakarta.
Juru bicara KPK Febri Diansyah tidak membantah kehadiran Halim ke KPK terkait penyelidikan dugaan korupsi proyek reklamasi Teluk Jakarta.
"Memang ada tindak lanjut dari putusan sebelumnya yang kita dalami lebih lanjut terkait dalam pembahasan suap dalam Raperda pantai utara tersebut," kata Febri.
Febri sendiri tidak dapat memberi keterangan lebih jauh, sebab kasus tersebut masih tahap penyelidikan.
"Saya mohon maaf di proses penyelidikan itu tidak bisa disampaikan. Tapi kita konfirmasi ya kita sedang melakukan pendalaman lebih lanjut dari fakta yang sudah muncul melalui proses penyelidikan," kata Febri.
Komentar
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Kontroversial! Mahasiswa Diskorsing Usai Rencanakan Diskusi 'Soeharto Bukan Pahlawan' di Kampus
-
Kaesang Blak-blakan Soal Cacian PSI: Kita Ini Gajah, Biarkan Saja!
-
Jelang HUT ke-11, Kaesang Sebut PSI Masuki Era Baru dan Siapkan Strategi AI untuk Pemilu 2029
-
Kebakaran Hebat di Palmerah Hanguskan 50 Rumah, 350 Warga Mengungsi
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit