Suara.com - DPP Partai Golkar menggelar rapat pembahasan Pilkada Jawa Barat di Kantor DPP Partai Golkar, di Jakarta, Senin (20/11/2017). Rapat itu dihadiri oleh Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Rapat ini digelar usai Ketua Umum Setya Novanto resmi menjadi tahanan KPK pada Senin (20/11/2017) dini hari. Sementara Dedi pernah dijagokan untuk menjadi calon gubernur Jawa Barat. Namun keputusan partai, Golkar memilih Ridwan Kamil sebagai jagoannya.
Saat disinggung mengenai Pilkada Jawa Barat, yang mana Golkar telah resmi mendukung Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien, menurut Dedi itu hal teknis. Soal rekomendasi adalah hal yang mudah berubah.
"Menurut saya rekomendasi itu gampang, dilakukan pengkajian secara mendasar oleh tim khusus saja, selesai. Yang paling penting perubahan struktur dan kultur dulu. Perubahan dulu, rekomendasi mah gampang," kata Dedi di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (20/11/2017).
Lanjut Dedi, bila telah terpilih pengganti Novanto di posisi Ketua Umum, tidak menutup kemungkinan akan terjadi kebijakan baru, termasuk rekomendasi Pilkada Jawa Barat.
"Ya kalau nanti dengan pemimpin baru, kebijakan baru, melakukan evaluasi demi kebaikan partai kenapa tidak, apapun. Karena tujuannya partai ini kan menang. Modal demokrasi Golkar harus terjaga dengan baik," tutur Dedi.
Untuk diketahui pula, Novanto saat ini sudah menjadi tahanan KPK setelah pembantaran penahanan dicabut pada Senin (20/11/2017) dini hari.
Sebelumnya, Novanto yang sudah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi KTP Elektronik menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana, Jakarta Pusat setelah mengalami insiden kecelakaan tunggal di daerah Permata Hijau, Jakarta Barat pada Kamis (17/11/2017).
Sehari sebelum kecelakaan, Novanto hendak dijemput paksa KPK lantaran berkali-kali mangkir dari panggilan pemeriksaan, baik sebagai saksi maupun sebagai tersangka. Jemput paksa tak berhasil karena Novanto tak ada di rumahnya di Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Sempat Menolak, Setya Novanto Teken Surat Penahanan KPK 20 Hari
Dedi mengatakan, terkait rapat yang dihadiri Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham dan Ketua Harian Nurdin Halid, hari ini, bukan dalam rangka menyikapi status Novanto.
"Ini bahas Pilkada yang sisa daerah belum diputuskan di Jabar. Bukan menyikapi rekomendasi atau penahanan SN," kata Dedi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG