Suara.com - Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto menegaskan, dirinya siap kalau diminta menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto yang terseret kasus dugaan korupsi dana proyek KTP elektronik.
Namun, Airlangga yang merupakan kader Partai Golkar itu baru mau mencalonkan diri sebagai calon ketua umum kalau ada desakan kader lain di berbagai daerah.
"Sebagai kader partai, saya tentu memberikan peluang kepada teman-teman di daerah untuk mendorong aspirasinya. Jadi tentu kalau teman di daerah atau pengurus memberikan dukungan, sebagai kader, saya siap," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Dia menambahkan, Partai Golkar sudah melakukan rapat pleno. Hasilnya adalah menunggu hasil praperadilan yang diajukan Setnov, sebelum memutuskan melakukan penggantian ketua atau tidak.
Rapat pleno ini juga memutuskan untuk menunjuk Pelaksana Tugas Ketua Umum, yakni Idrus Marham, untuk menjalankan tugas Ketua Umum sampai ada putusan praperadilan Setnov.
Airlangga mengatakan, dinamika dalam pleno kali ini menunjukan Partai Golkar sudah dewasa dan elegan dalam menyelesaikan masalah. Dia memberikan apresiasi atas keputusan yang sudah diambil ini.
"Ini patut diapresiasi. Termasuk penunjukan Pak Sekjen menjadi Plt dan Pak Sekjen tetap jadi Sekjen. Jadi dia merangkap dan sifatnya sementara sampai praperadilan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional