Suara.com - Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR Sufmi Dasco menjelaskan rapat dengan fraksi ditunda karena tidak semua pimpinan fraksi datang, Selasa, (21/11/17).
"Kami kan maunya dia komplit. Supaya kami bisa dapat pandangan komplit. Tapi ini ada tiga atau empat fraksi yang nggak bisa," katanya di gedung, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta.
Agenda rapat MKD untuk konsultasi dengan pemimpin fraksi terkait permasalahan Ketua DPR Setya Novanto. Novanto kini ditahan KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
Sampai kapan penundaan dilakukan, akan menunggu sampai semua pimpinan fraksi siap.
"Supaya hasilnya maksimal. Kita rapat internal MKD dengan agenda konsultasi dengan pimpinan fraksi kita tunda sambil nanti kita konfirmasi ulang kapan pimpinan-pimpinan fraksi itu bisa lengkap datang," kata dia.
Sufmi Dasco dapat memahami kalau belum semua pimpinan fraksi hadir, mengingat pemberitahuan pertemuan hari ini mendadak.
"Karena emang mendadak. Nah kalau kita misalnya katakanlah boleh diwakilkan, tapi kan itu pandangan fraksinya kan nanti kurang karena yang lebih mantap itu, kan valid kalau ketua atau sekretaris dari fraksi," kata dia.
Kehadiran pimpinan fraksi tidak bisa diwakilkan agar tidak ada pandangan yang berbeda sehingga menimbulkan spekulasi.
"Nanti dianggap itu bukan suara fraksi, nanti repot lagi," tuturnya.
Beberapa waktu yang lalu, beredar surat atas nama Novanto yang ditujukan pada pimpinan DPR. Berikut ini isi surat yang ditandatangani hari nii.
Yth. Pimpinan DPR RI
Bersama ini saya selaku Ketua DPR RI sedang menghadapi kasus hukum proyek e-KTP yang disidik oleh KPK. Saya mohon pimpinan DPR RI lainnya dapat memberikan kesempatan saya untuk membuktikan tidak ada keterlibatan saya dan untuk sementara waktu tidak diadakan rapat pleno, sidang MKD terhadap kemungkinan menonaktifkan saya, baik selaku Ketua DPR RI maupun selaku anggota dewan. Demikian permohonan disampaikan. Jakarta 2111 2017 Setya Novanto.
Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari Novanto mengenai surat tersebut. (Handita Fajaresta)
Tag
Berita Terkait
-
'Keramat', Nasib Sahroni hingga Uya Kuya Ditentukan di Sidang MKD Hari Ini, Bakal Dipecat?
-
MKD Gelar Sidang Putusan Anggota DPR Nonaktif Hari Ini, Uya Kuya Hingga Ahmad Sahroni Hadir
-
MKD Libatkan Kriminolog, Usut Dugaan Pelanggaran Etik Sahroni dan Eko Patrio
-
Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
-
Gubernur Riau Terjaring OTT, Begini Reaksi Ketua DPR Puan Maharani
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
Terkini
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak