Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Setya Novanto, Kamis (23/11/2017) hari ini. Ketua DPR tersebut diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik tahun 2011-2012.
"Direncanakan diperiksa sebagai tersangka," kata juru bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi.
Sebelumnya Novanto pernah dijadwalkan untuk diperiksa sebagai tersangka, Selasa (21/11/2017) lalu. Namun, karena kondisinya belum sehat, pemeriksaan Novanto dalam kasus yang merugikan negara hingga Rp2,3 triliun dari total proyek Rp5,9 triliun itu ditangguhkan oleh penyidik.
Novanto sendiri sudah memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa. Dia sudah masuk ke dalam gedung KPK diantar mobil tahanan KPK dari rumah tahanan Klas I Jakarta Timur Cabang Rutan KPK. Saat tiba, Novanto tak berkomentar apa pun dan langsung masuk ke dalam gedung KPK.
Sebelumnya, Novanto terlebih dahulu menerima kunjungan sang istri, Deistri Astriani Tagor dan Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Zulhendri Hasan serta kerabat di Rutan. Ini merupakan kunjungan pertama bagi Novanto pasca resmi ditahan pada Minggu (19/11/2017).
Febri mengatakan setelah pemeriksaan Novanto sebagai tersangka kasus e-KTP, KPK akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk melakukan pemeriksaan terhadap Novanto terkait kasus kecelakaan lalu lintas.
Diketahui, mobil Toyota Fortuner yang ditumpangi Novanto menabrak tiang listrik di Jalan Berlian, Permata Hijau, Jakarta Barat, Kamis (16/11/2017) lalu.
Terkait kasus ini, polisi sudah menetapkan Hilman Mattauch sebagai tersangka. Hilman saat itu adalah sopir mobil yang mengalami kecelakaan.
"Dan nanti akan dikoordinasikan dengan Polda untuk kebutuhan pemeriksaan terkait (laka) lantas," kata Febri.
Baca Juga: KPK: Setya Novanto Persoalkan Kami Lakukan 'Ne Bis in Idem'
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah