Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, masalah yang dihadapi partai Golkar saat ini tidak seberat masalah yang pernah dihadapin sebelumnya. Dia mengatakan masalah yang terjadi saat ini masih mudah untuk diselesaikan.
Partai Golkar tengah diterpa masalah ketika Ketua Umumnya, Setya Novanto, diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP tahun 2011-2012.
"Tantangan yang dihadapi saat ini nggak begitu berat, biasa saja," kata Dedi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11/2017).
Menurut Bupati Purwakarta, partai berlambang pohon beringin ini pernah mengalami masa-masa yang jauh lebih sulit dari sekarang. Seperti misalnya pada tahun 1998,1999, dan 2003.
"Jauh dibanding Golkar tahun 98, 99 dan 2003. Golkar mendapat tekanan berat, dianggap bagian Orde Baru. Mempertahankannya berdarah-darah, benderanya dibakar," ungkap Dedi.
Namun, kata dia, Golkar kemudian bisa memahami diri dan melihat perkembangan zaman. Sehingga secara perlahan Golkar bisa kembali ke posisi atas.
"Yang menarik adalah ketika ada sentimen, publik respon dengan baik, berbenah untuk berubah, berarti publik ini memiliki harapan untuk pilih Golkar kembali. Maka harus cepat elit DPP memberikan respon. Ini aspirasi di akar rumput," papar Dedi.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mengharapkan seluruh persoalan yang melanda Golkar bisa selesai pada Desember 2017. Aburizal berharap agar persoalan tersebut tak mengganggu tahapan Pemilu 2019.
Dia mengingatkan, tahapan pilkada serentak 2018 seperti pendaftaran pasangan calon akan mulai dilakukan pada Januari 2018 mendatang.
Baca Juga: Anggap Golkar Miliknya, Novanto Segera Diganti Jadi Ketum
"Mudah-mudahan dapat kita selesaikan dalam bulan Desember. Insyallah Desember semua selesai," kata Aburizal, Jumat (24/11/2017).
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Waspada Cuaca Kamis Ini! BMKG: Hujan Petir Mengintai Jakarta, Mayoritas Kota Besar Basah
-
Kompolnas di Kasus Affan Dikritisi, Alih Lakukan Pengawasan, Malah jadi Jubir dan Pengacara Polisi!
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru
-
17+8 Tuntutan Rakyat Jadi Sorotan ISI : Kekecewaaan Masyarakat Memuncak!
-
BNPB Ungkap Dampak Banjir Bali: 9 Meninggal, 2 Hilang, Ratusan Mengungsi
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan