Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan bibit siklon tropis 95S telah berkembang menjadi siklon tropis (badai) Cempaka dan bergerak menuju wilayah Indonesia, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo.
"Berdasarkan hasil analisis BMKG pada pukul 19.00 WIB, posisi siklon tropis Cempaka berada di perairan sebelah selatan Jawa Tengah, yakni di sekitar 8,6 lintang selatan dan 110,8 bujur timur atau 100 kilometer sebelah selatan-tenggara Cilacap," katanya di Cilacap, Senin malam.
Ia mengatakan siklon tropis Cempaka bergerak ke arah timur laut menuju wilayah Indonesia dengan kecepatan 5 knots atau 9 kilometer per jam.
Menurut dia, tekanan terendah siklon tropis Cempaka mencapai 999 milibar dengan kekuatan 65 kilometer per jam atau 35 knots.
Ia mengakui sebelum menjadi badai (siklon tropis Cempaka), bibit siklon tropis 95S sempat diprakirakan menjauhi wilayah Cilacap dan saat itu tekanannya masih 1.000 milibar.
"Ternyata sedikit bergeser menuju wilayah Indonesia dan menjadi siklon tropis Cempaka meskipun posisinya agak jauh dari Cilacap. Dampak siklon tropis Cempaka ini diprakirakan cukup besar dirasakan di perairan selatan Purworejo hingga Yogyakarta," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan pantauan Stasiun Meteorologi Cilacap pada Senin (27/11) malam, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi terjadi di wilayah Kebumen ke timur seiring dengan pertumbuhan siklon tropis Cempaka.
Sementara di Cilacap, kata dia, hingga Senin sore hingga malam terjadi hujan ringan dan anginnya cukup kencang.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan posisi siklon tropis Cempaka pada hari Selasa (28/11), pukul 19.00 WIB, diprakirakan berada di sekitar 8,3 lintang selatan dan 109,1 bujur timur atau sekitar 165 km sebelah barat-barat daya Cilacap yang bergerak ke arah barat menuju wilayah Indonesia dengan kecepatan 4 knots atau 8 kilometer per jam.
"Tekanan terendah siklon tropis Cempaka pada hari Selasa (28/11), pukul 19.00 WIB, diprakirakan mencapai 996 milibar dengan kekuatan 75 kilometer per jam atau 40 knots," katanya.
Ia mengatakan siklon tropis Cempaka memberikan dampak berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Selain itu, kata dia, angin kencang dengan kecepatan hingga 20 knots berpotensi terjadi di wilayah Banten hingga Yogyakarta.
Menurut dia, siklon tropis Cempaka juga berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di sejumlah wilayah Indonesia.
"Bahkan, tinggi gelombang 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Laut Jawa, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Samudra Hindia selatan Jawa Tengah," katanya. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting