Suara.com - Rencana kunjungan kerja Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Theresa May, ke negara-negara yang tergabung dalam Kerajaan Britania Raya, Januari 2018, mendadak dibatalkan.
Pembatalan rencana kunker bersama tersebut, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (1/12/2017), disebabkan percekcokan mulut antarkedua pemimpin negara itu.
“Perseteruan tak biasa antara dua sekutu ini menimbulkan desakan dari politikus berbagai spektrum di Inggris, untuk membatalkan kunjungan (Trump) itu. Akhirnya, seorang Sumber di kedutaan AS mengonfirmasi mereka membatalkan kunjungan,” tulis surat kabar harian Inggris, Telegraph, Kamis (30/11).
AS disebut mengkhawatirkan kedatangan Trump ke wilayah Inggris, Skotlandia, Irlandia Utara, dan Wales tersebut, bakal disambut demonstrasi besar-besaran, sehingga membatalkan kunker tersebut.
Perselisihan keduanya itu bermula ketika Turmp menyebar ular video dan tulisan tentang anti-Muslim melalui akun Twitter miliknya, Rabu (29/11). Video dan tulisan itu kali pertama disebar oleh pemimpin kelompok fasis First Britain, Jayda Fransen.
Aksi Trump di dunia maya itu membangkitkan amarah publik dunia, termasuk PM May. Bahkan, May menilai perbuatan Trump itu salah.
Apalagi, Fransen di Inggris tengah menghadapi tuntutan hukum karena diduga menyebar ujaran kebencian terhadap umat Muslim dan imigran.
“Adalah hal yang salah bagi seorang presiden untuk melakukan hal seperti ini,” kata juru bicara resmi May mengutip pernyataan sang bos.
Sebaliknya, Trump—lagi-lagi melalui Twitter—menyanggah dan menyerang PM May yang mengkritiknya.
Baca Juga: Panglima TNI: Masjid yang Provokatif Bukan Rumah Allah
"@Theresa_May, jangan fokus kepadaku, tapi fokuslah pada terorisme Islam radikal yang ada di Kerajaan Britania Raya. Kami (AS) baik-baik saja!” tulis Trump.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap