Suara.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi salah satu pembicara dalam acara Maulid Nabi SAW yang diselenggaran oleh ormas Majelis Rasulullah di Taman Nasional Monumen Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2017).
Dalam ceramah singkatnya tersebut, Gatot sempat menyindir pada ulama yang suka berbicara kasar. Menurut dia, ulama yang demikian bukanlah ulama yang mengikuti Muhammad SAW.
"Kalau ada ulama yang suka bicara dengan kasar, maka itu bukan ulama yang mencontoh Rasulullah," kata Gatot.
Ia mengatakan, tak sedikit tokoh agama yang suka berbicara kasar pada saat ceramah di dalam Masjid. Menurut Gatot, cara demikian alih-alih membuat jemaah merasa tenang, justru membuat umat gampang marah.
"Sekarang kita dingin, damai datang ke masjid, keluarnya malah marah, karena di masjid isinya provokasi. Hindari masjid seperti itu. Bukan rumah Allah itu. Ini yang saya dengar dari guru saya," ujar Gatot.
Ia kemudian menjelaskan maksud dari acara Maulid Nadi. Menurut dia, Maulid Nabi merupakan bukti rasa cinta ummat Islam terhada nabinya, yakni Muhammad SAW.
Sedangkan kecintaan itu tidak hanya bisa disampaikan di bibir, tetapi juga mencontoh perilaku kehidupan Muhammad sehari-hari.
"Kita ingin bersama-sama Rasulullah di akhirat. Mengapa? Karena kita umat Rasul yang sangat luar biasa. Saya bersyukur bisa bersama saudara semua yang jauh berjalan ke sini. Duduk di sini karena kecintaan terhadap Rasulullah dan ingin meneladani. Semoga kita bisa jadi umat yang bisa meneladani Rasulullah dan mencintainya," tandasnya.
Baca Juga: Anies Puji Organisasi Penyelenggara Maulid Nabi di Monas
Berita Terkait
-
Anies: Akhirnya Lapangan Medan Merdeka Bisa Dipakai untuk Zikir
-
Peringati Maulid Nabi, Jokowi Ingatkan Dua Misi Kenabian
-
Pensiun Maret 2018, DPR Tunggu Pengajuan Pengganti Panglima TNI
-
Anies Baswedan Ajak Masyarakat Jakarta Contoh Sifat-sifat Nabi
-
Nasdem Timbang Jadikan Gatot Nurmantyo Jadi Cawapres Jokowi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025