Suara.com - Menjelang perayaan Natal 2017, Pemerintah Provinsi Jakarta akan membuat aturan tentang penggunaan ornamen hari raya umat Kristen dan Katolik itu di ibu kota.
"Mengenai ornamen-ornamen Natal, tentunya dibuat dengan segala peraturan dan ketentuannya," ujar Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2017).
Sandiaga mengatakan, aturan yang akan dibuat tidak hanya mengatur soal penggunaan ornamen Natal, tetapi juga mencakup bagaimana menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
Menjelang Natal, Sandiaga ingin bisa menjadi sumber rezeki untuk pedagang kaki lima.
"Bagaimana ini juga bisa meningkatkan perekonomian. Karena dengan adanya festival-festival tentunya ekonomi akan bergerak," terangnya.
"Kami harapkan penjualan ornamen-ornamen itu bisa juga meningkatkan pendapatan mereka (PKL), dan bisa menampung lapangan kerja," tambahnya.
Politikus Partai Gerindra itu berharap, aturan pemakaian ornamen Natal yang akan dibuat bisa memberikan rasa keadilan untuk semua, dan meningkatkan kebersamaan antarwarga.
"Jadi itu tadi arahan pak gubernur (Anies Baswedan), supaya jadi wadah agar warga justru guyub, rukun dan bisa menggerakkan PKL, dan bisa menggerakkan justru perekomian yang ada di kelas menengah ke bawah," katanya.
Baca Juga: Hadi Tjahjanto Ditunjuk Jadi Panglima, PKS akan Uji di Komisi I
Khusus ornamen Natal yang akan dipasang di perkantoran, Sandiaga mengimbau agar pengelola membelinya dari pedagang kecil.
Berita Terkait
-
Sandiaga dan Anies Bakal Bergantian 'Ngantor' di Kepulauan Seribu
-
Sandiaga: Harga Sembako Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Bantah Isu, Sandiaga Pastikan Ada Pesta Malam Tahun Baru 2018
-
Upah PHL di Monas Naik? Sandiaga: Tunggu Usulan dari Pak Munjirin
-
Kerugian Kemacetan Jakarta Rp67,5 Triliun, Ini Respons Sandiaga
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO