Suara.com - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi ungkap apa yang dibicarakan oleh Presiden Joko Widodo bersama sejumlah DPD II seluruh Indonesia beberapa hari lalu.
"Yang paling penting dibicarakan pada waktu itu adalah pertama Golkar memiliki peranan besar dalam menentukan masa depan bangsa," kata Dedi di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (4/12/2017) malam.
Menurut Dedi, sebagai partai terbuka yang tak dimiliki satu kelompok dan tak dimiliki satu kepentingan, maka Golkar harus hidup dan integritasnya harus terjaga.
Selain itu, kata Dedi, Golkar sudah menyatakan diri mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang. Maka Golkar harus memiliki ruang terbuka untuk terus berekspektasi politik dan mendorong pertumbuhan nasional.
Sebelumnya, Dedi bersama 30 DPD Tingkat I Partai Golkar lainnya temui Presiden Jokowi di Istana Presiden di Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (30/12/2017).
Setelah menemui Presiden Jokowi, mereka langsung menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di rumah dinas Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut Kalla juga berpesan agar soliditas Partai Golkar tetap dijaga.
"Pesannya adalah Golkar harus bisa membaca situasi ini. Kemudian juga membangun soliditas dan kemudian melahirkan pemimpin berkualitas dan berintegritas," kata Dedi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?