Suara.com - Sebanyak 150 personel Polres Metro Jakarta Selatan menggerebek pemukiman warga di Peninggaran, Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (14/12/2017) pagi.
Dalam operasi pemberantasan narkoba yang dipimpin langsung Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto, polisi menangkap sebanyak 33 warga.
"Dalam penggerebekan diamankan sebanyak 33 orang yang terdiri dari 22 pria dan 11 wanita," kata Mardiaz.
Mardiaz menyampaikan, razia ini dilaksanakan setelah polisi mendapatkan informasi dari warga jika kampung tersebut ada peredaran narkoba.
Namun, dari puluhan warga yang terjaring operasi narkoba ini, polisi hanya memproses dua orang lantaran dinyatakan positif mengonsumsi narkoba.
"Ke 33 orang tersebut dilakukan test urine dan 2 diantaranya dinyatakan positif mengandung methamphetamine (sabu)," papar Mardiaz.
Hasil razia yang dinamakan Gerebek Kampung Narkoba ini, polisi juga menemukan barang bukti narkoba, minuman keras dan senjata api dan sajam.
"Barang bukti berupa 1 klip sabu-sabu sekitar 20 gram, 1 plastik besar ganja, beberapa botol miras,senjata tajam berupa pisau dan samurai, hp hasil curian, 1 pucuk pistol gas dan beberapa bong alat pakai sabu-sabu," katanya.
Mardiaz menyampaikan, barang bukti narkoba itu ditemukan petugas saat menyisir lokasi -lokasi di sekitar rumah warga.
Baca Juga: Cegah Peredaran Narkoba di Kalangan Pekerja, Kemnaker Gandeng BNN
"Kebetulan barang bukti (narkoba) ditemukan di luar-luar rumah, apalagi rumahnya banyak bergabung," ungkapnya.
Mardiaz menambahkan, polisi juga masih menggali keterangan dua warga yang dinyatakan positif narkoba lewat pemeriksaan urine perihal temuan barang bukti dalam razia yang berlangsung selama dua jam tersebut.
"Jadi kami bawa dulu ke (Polres Jakarta Selatan) untuk dikonfrontir," tutup Mardiaz.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu