Suara.com - Paus Fransiskus sangat membela imigran dalam misa Malam Natal, Minggu (24/12/2017). Dia pun membandingkannya dengan Maria dan Yusuf yang tidak menemukan tempat tinggal di Bethlehem, dan mengatakan bahwa keimanan mengharuskan orang-orang asing disambut baik.
Paus Fransiskus merayakan Natal kelima sebagai pemimpin 1,2 miliar umat Katolik Roma di dunia, dengan memimpin sebuah misa kudus untuk sekitar 10.000 orang di Basilika Santo Petrus. Sementara itu, banyak dari pengikutnya mengikuti kebaktian di luar lapangan.
Sebagaimana ditulis Reuters, keamanan tampak ditingkatkan, di mana para peserta misa diperiksa saat mendekati Lapangan Santo Petrus, bahkan sebelum mereka melewati detektor logam untuk memasuki Basilika. Lapangan tersebut telah diamankan beberapa jam sebelumnya, sehingga prosedur keamanan bisa dilakukan.
Pembacaan Injil dalam misa di gereja terbesar umat Kristiani tersebut menceritakan kisah alkitab tentang bagaimana Maria dan Yusuf harus melakukan perjalanan dari Nazaret ke Bethlehem untuk terdaftar dalam sebuah sensus yang diperintahkan Kaisar Romawi, Augustus.
"Begitu banyak jejak lain yang tersembunyi dalam jejak Yusuf dan Maria. Kami melihat jejak seluruh keluarga yang dipaksa pergi pada zaman kita sekarang. Kami melihat jejak jutaan orang yang tidak memilih untuk pergi, namun diusir dari tanah mereka, meninggalkan orang-orang mereka yang tersayang," ujar Paus Fransiskus.
"Bahkan para gembala yang menurut alkitab pertama menyaksikan bayi Yesus adalah 'orang-orang yang terpinggirkan' yang dianggap orang asing yang kotor dan bau," kata Paus.
"Mereka cenderung dicurigai itikadnya. Mereka adalah pria dan wanita untuk dijaga jaraknya, untuk ditakuti," ujarnya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO