Sandiaga Uno tinjau Tanah Abang. [suara.com/ Dwi Bowo Raharjo]
Baca 10 detik
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengatakan penanganan dan pencegahan penyakit difteri menjadi kewajiban pemerintah.
"Ini sudah kejadian luar biasa dan kemarin kita sudah dengan titik yang kita pusatkan perhatian itu di Jakarta Barat dan Jakarta Utara imunisasi menjadi hal yang sangat krusial. Jadi kami harus pastikan juga penanganannya," ujar Sandiaga di Cipinang, Jakarta, Rabu (27/12/2017).
Data pada awal Desember 2017, di Jakarta ditemukan 25 kasus penderita difteri, dua orang di antaranya meninggal dunia.
Kalau dihitung semua kasus sampai sekarang, jumlahnya sudah mencapai 57 kasus
Sandiaga berharap seluruh fasilitas kesehatan bisa digunakan untuk menangani pasien dengan penyakit difteri. Ia juga berharap masyarakat ikut waspada.
"Di beberapa fasilitas kesehatan itu harus dipastikan bisa langsung menangani kasus difteri. Kemarin sudah ada yang beberapa kasus yang sangat mengkhawatirkan kita ingin masyarakat waspada dan pemprov akan memastikan vaksinnya cukup dan program dari imunisasi itu," kata dia.
Sandiaga dan keluarganya sudah sejak dini meningkatkan kewaspadaan. Mereka sudah melakukan vaksinasi difteri.
"Saya sudah, keluarga saya juga sudah diimunisasi, kita harapkan bantuan media juga untuk mendorong agar dua sampai tiga bulan kedepan ini kita pastikan terutama di wilayah yang potensi terdampaknya tinggi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara dilakukan dengan masif," kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan pemerintah sudah menyiapkan anggaran vaksinasi difteri untuk usia penduduk diatas 19 tahun. Pasalnya, kota ini hanya mendapat bantuan 1,2 juta vaksin dari Kementerian Kesehatan untuk melaksanaan program outbreak response immunization untuk usia 0 sampai 19 tahun.
"Kita siapkan anggarannya dan kita pastikan juga yang untuk dewasa yang di atas 19 tahun, karena memang yang rentan sekarang itu usia 0-19 tahun itu yang harus jadi fokus kita. Tapi sekarang kita mulai melihat kasus yang di atas usia 19 tahun. Jadi kita harus pastikan bahwa pemprov tanggap untuk menyediakan anggarannya memastikan vaksinnya tersedia dan imunisasi bisa terbantu," kata Sandiaga.
"Saya baru minta pada dinkes untuk menghitung. tapi yang tahap pertama kemarin sudah tercukupi dari anggaran kita," Sandiaga menambahkan.
"Ini sudah kejadian luar biasa dan kemarin kita sudah dengan titik yang kita pusatkan perhatian itu di Jakarta Barat dan Jakarta Utara imunisasi menjadi hal yang sangat krusial. Jadi kami harus pastikan juga penanganannya," ujar Sandiaga di Cipinang, Jakarta, Rabu (27/12/2017).
Data pada awal Desember 2017, di Jakarta ditemukan 25 kasus penderita difteri, dua orang di antaranya meninggal dunia.
Kalau dihitung semua kasus sampai sekarang, jumlahnya sudah mencapai 57 kasus
Sandiaga berharap seluruh fasilitas kesehatan bisa digunakan untuk menangani pasien dengan penyakit difteri. Ia juga berharap masyarakat ikut waspada.
"Di beberapa fasilitas kesehatan itu harus dipastikan bisa langsung menangani kasus difteri. Kemarin sudah ada yang beberapa kasus yang sangat mengkhawatirkan kita ingin masyarakat waspada dan pemprov akan memastikan vaksinnya cukup dan program dari imunisasi itu," kata dia.
Sandiaga dan keluarganya sudah sejak dini meningkatkan kewaspadaan. Mereka sudah melakukan vaksinasi difteri.
"Saya sudah, keluarga saya juga sudah diimunisasi, kita harapkan bantuan media juga untuk mendorong agar dua sampai tiga bulan kedepan ini kita pastikan terutama di wilayah yang potensi terdampaknya tinggi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara dilakukan dengan masif," kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan pemerintah sudah menyiapkan anggaran vaksinasi difteri untuk usia penduduk diatas 19 tahun. Pasalnya, kota ini hanya mendapat bantuan 1,2 juta vaksin dari Kementerian Kesehatan untuk melaksanaan program outbreak response immunization untuk usia 0 sampai 19 tahun.
"Kita siapkan anggarannya dan kita pastikan juga yang untuk dewasa yang di atas 19 tahun, karena memang yang rentan sekarang itu usia 0-19 tahun itu yang harus jadi fokus kita. Tapi sekarang kita mulai melihat kasus yang di atas usia 19 tahun. Jadi kita harus pastikan bahwa pemprov tanggap untuk menyediakan anggarannya memastikan vaksinnya tersedia dan imunisasi bisa terbantu," kata Sandiaga.
"Saya baru minta pada dinkes untuk menghitung. tapi yang tahap pertama kemarin sudah tercukupi dari anggaran kita," Sandiaga menambahkan.
Komentar
Berita Terkait
-
Pendidikan Widiyanti Putri vs Sandiaga Uno, Kinerja Jadi Menteri Pariwisata Dibandingkan
-
Indonesia Siap Unjuk Gigi di Medical Tourism, Sandiaga Uno: Terapkan 3P
-
Sandiaga Bahas Fenomena 'Rojali': Dulu Zaman Saya Rombongan jadi Beli, Bukan Rombongan Jarang Beli
-
Kwik Kian Gie Wafat, Mahfud MD: Patah Tumbuh, Hilang Berganti, Semoga Muncul Generasi Sebaik Beliau
-
"Jangan Jadi Palu" Sandiaga Uno Minta Pemerintah Tunda Pajak e-commerce
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru