Sandiaga Uno tinjau Tanah Abang. [suara.com/ Dwi Bowo Raharjo]
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengatakan penanganan dan pencegahan penyakit difteri menjadi kewajiban pemerintah.
"Ini sudah kejadian luar biasa dan kemarin kita sudah dengan titik yang kita pusatkan perhatian itu di Jakarta Barat dan Jakarta Utara imunisasi menjadi hal yang sangat krusial. Jadi kami harus pastikan juga penanganannya," ujar Sandiaga di Cipinang, Jakarta, Rabu (27/12/2017).
Data pada awal Desember 2017, di Jakarta ditemukan 25 kasus penderita difteri, dua orang di antaranya meninggal dunia.
Kalau dihitung semua kasus sampai sekarang, jumlahnya sudah mencapai 57 kasus
Sandiaga berharap seluruh fasilitas kesehatan bisa digunakan untuk menangani pasien dengan penyakit difteri. Ia juga berharap masyarakat ikut waspada.
"Di beberapa fasilitas kesehatan itu harus dipastikan bisa langsung menangani kasus difteri. Kemarin sudah ada yang beberapa kasus yang sangat mengkhawatirkan kita ingin masyarakat waspada dan pemprov akan memastikan vaksinnya cukup dan program dari imunisasi itu," kata dia.
Sandiaga dan keluarganya sudah sejak dini meningkatkan kewaspadaan. Mereka sudah melakukan vaksinasi difteri.
"Saya sudah, keluarga saya juga sudah diimunisasi, kita harapkan bantuan media juga untuk mendorong agar dua sampai tiga bulan kedepan ini kita pastikan terutama di wilayah yang potensi terdampaknya tinggi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara dilakukan dengan masif," kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan pemerintah sudah menyiapkan anggaran vaksinasi difteri untuk usia penduduk diatas 19 tahun. Pasalnya, kota ini hanya mendapat bantuan 1,2 juta vaksin dari Kementerian Kesehatan untuk melaksanaan program outbreak response immunization untuk usia 0 sampai 19 tahun.
"Kita siapkan anggarannya dan kita pastikan juga yang untuk dewasa yang di atas 19 tahun, karena memang yang rentan sekarang itu usia 0-19 tahun itu yang harus jadi fokus kita. Tapi sekarang kita mulai melihat kasus yang di atas usia 19 tahun. Jadi kita harus pastikan bahwa pemprov tanggap untuk menyediakan anggarannya memastikan vaksinnya tersedia dan imunisasi bisa terbantu," kata Sandiaga.
"Saya baru minta pada dinkes untuk menghitung. tapi yang tahap pertama kemarin sudah tercukupi dari anggaran kita," Sandiaga menambahkan.
"Ini sudah kejadian luar biasa dan kemarin kita sudah dengan titik yang kita pusatkan perhatian itu di Jakarta Barat dan Jakarta Utara imunisasi menjadi hal yang sangat krusial. Jadi kami harus pastikan juga penanganannya," ujar Sandiaga di Cipinang, Jakarta, Rabu (27/12/2017).
Data pada awal Desember 2017, di Jakarta ditemukan 25 kasus penderita difteri, dua orang di antaranya meninggal dunia.
Kalau dihitung semua kasus sampai sekarang, jumlahnya sudah mencapai 57 kasus
Sandiaga berharap seluruh fasilitas kesehatan bisa digunakan untuk menangani pasien dengan penyakit difteri. Ia juga berharap masyarakat ikut waspada.
"Di beberapa fasilitas kesehatan itu harus dipastikan bisa langsung menangani kasus difteri. Kemarin sudah ada yang beberapa kasus yang sangat mengkhawatirkan kita ingin masyarakat waspada dan pemprov akan memastikan vaksinnya cukup dan program dari imunisasi itu," kata dia.
Sandiaga dan keluarganya sudah sejak dini meningkatkan kewaspadaan. Mereka sudah melakukan vaksinasi difteri.
"Saya sudah, keluarga saya juga sudah diimunisasi, kita harapkan bantuan media juga untuk mendorong agar dua sampai tiga bulan kedepan ini kita pastikan terutama di wilayah yang potensi terdampaknya tinggi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara dilakukan dengan masif," kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan pemerintah sudah menyiapkan anggaran vaksinasi difteri untuk usia penduduk diatas 19 tahun. Pasalnya, kota ini hanya mendapat bantuan 1,2 juta vaksin dari Kementerian Kesehatan untuk melaksanaan program outbreak response immunization untuk usia 0 sampai 19 tahun.
"Kita siapkan anggarannya dan kita pastikan juga yang untuk dewasa yang di atas 19 tahun, karena memang yang rentan sekarang itu usia 0-19 tahun itu yang harus jadi fokus kita. Tapi sekarang kita mulai melihat kasus yang di atas usia 19 tahun. Jadi kita harus pastikan bahwa pemprov tanggap untuk menyediakan anggarannya memastikan vaksinnya tersedia dan imunisasi bisa terbantu," kata Sandiaga.
"Saya baru minta pada dinkes untuk menghitung. tapi yang tahap pertama kemarin sudah tercukupi dari anggaran kita," Sandiaga menambahkan.
Komentar
Berita Terkait
-
Ekonomi Lagi Seret? Ini Cara Menuju Financial Freedom yang Bisa Kamu Coba!
-
Sandiaga Uno Kini Ingin Fokus Bisnis: Peluang Saya Ada di Dunia Usaha!
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
-
Pendidikan Widiyanti Putri vs Sandiaga Uno, Kinerja Jadi Menteri Pariwisata Dibandingkan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka