Suara.com - Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia telah membuka layanan pembuatan paspor melalui sistem dalam jaringan atau online. Namun, layanan tersebut tidak berjalan optimal dan tak bisa diakses dengan mudah oleh warga.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan, hal tersebut lantaran banyaknya data sampah yang masuk ke sistem.
“Beberapa waktu lalu kami membuat pendaftaran online yang mendapat respons positif. Tapi karena beberapa ulah masyarakat tak bertanggung jawab dengan laporan fiktif ada 72 ribu data sampah sehingga pendaftaran online sangat sulit diakses masyarakat," kata Yasonnna dalam acara Festival Keimigrasian di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2018).
Menanggapi hal tersebut, Yasonna pun meminta maaf kepada masyarakat akan kejadian ini. Pihaknya saat ini sudah bekerja sama dengan Bareskrim Polri untuk mengusut kasus paspor fiktif.
“Kami sedang membangun sistem dan kami sudah kerja bersama Bareskrim Polri mengusut yang terlibat kasus ini, kita sengaja dibuat sedemikian rupa yang bertanggung jawab sengaja bajak sistem kita," ujarnya.
Selain menjalin kerjasama dengan Bareskrim Polri, Kemenkumham juga berkoordinasi dengan pihak terkait, salah satunya Badan Intelijen Negara Pihaknya akan merekrut ahli IT untuk mengembangkan sistem daring yang dapat mencegah peretasan.
"Kita coba kembangkan sistem online yang bisa mencegah perbuatan-perbuatan dari pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Yasonna.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka