Suara.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menurunkan tim investigasi untuk mengetahui penyebab kematian seekor gajah jantan milik pengelola Lombok Elephant Park di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Humas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB Ivan Juhandara mengatakan dua orang anggota tim tersebut adalah ahli gajah dari BKSDA Medan, Sumatera Utara, drh Talia Jalia, dan pemerhati satwa liar dari Jakarta, Ercci Ilena Kandau.
"Keduanya diutus oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Mereka sudah melakukan investigasi pada 20-21 Januari 2018," katanya di Mataram, Senin (22/1/2018).
Gajah jantan bernama Rambo berusia sekitar 50 tahun itu mati pada 15 Januari 2018. Gajah itu didatangkan dari Lampung pada November 2016 dan merupakan satu dari empat ekor gajah koleksi Lombok Elephant Park.
Tim investigasi itu menanyakan langkah-langkah yang dilakukan oleh tim medis taman gajah tersebut. Selan itu, menanyakan tentang riwayat medis dari gajah yang mati tersebut.
Utusan Kementerian LHK tersebut juga memberikan gambaran pengalaman tentang penanganan gajah yang dilakukan di Sumatera Utara, serta berbagi cara memberikan vitamin dan teknik menyuntik gajah agar aman buat dokter hewan dan gajahnya.
"Terkait dengan hasil investigasi, kami belum tahu seperti apa hasilnya," ujar Ivan.
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA NTB Tri Endang Wahyuni mengatakan kematian seekor gajah tersebut diduga menderita penyakit jantung dan usus besar. Hal itu berdasarkan hasil diagnosa sementara dokter hewan Lombok Elephant Park.
"Tapi kami belum bisa menyimpulkan apakah penyakit tersebut bawaan dari Lampung atau sakit sejak berada di Lombok," katanya.
Baca Juga: Parah! Pengunjung Taman Safari Beri Makan Gajah Pakai Uang
Pihaknya telah memberikan teguran kepada pengelola Lombok Elephant Park agar meningkatkan perawataan secara maksimal kepada gajahnya dan semua satwa liar yang dikoleksi.
BKSDA NTB juga melakukan evaluasi terhadap seluruh kekurangan pengelolaan satwa liar di Lombok Elephan Park. Hasil evaluasi tersebut diberikan melalui surat resmi. Pengeloka Lombok Elephant Park juga diminta berhati-hati dalam memelihara dan merawat semua satwa liar koleksinya. Mereka harus melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap satwa koleksinya secara rutin.
"Kami juga menyarankan agar mendatangkan dokter hewan dari Taman Safari Jakarta," ucapnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!
-
Drama CEO Malaka Project vs TNI Berakhir Damai, Tak Ada Lagi Proses Hukum untuk Ferry Irwandi?
-
Mengenal Sushila Karki, Nenek 73 Tahun Pilihan Gen Z yang Jadi PM Wanita Pertama Nepal
-
Sambangi DIY, Kemendagri Dorong Pemda Optimalkan Siskamling dan Pastikan Situasi Kamtibmas Aman
-
Menpar Widiyanti Jamin Pariwisata Bali Aman Pascabanjir, Aktivitas Wisata Berjalan Normal
-
Zita Anjani Diduga Kerap Mangkir dari Acara Penting, Pantas Dicopot dari Utusan Khusus Presiden?
-
Musim Hujan 2025/2026 Maju, BMKG Ingatkan Risiko Banjir hingga Demam Berdarah
-
BMKG: Musim Hujan 2025/2026 Datang Lebih Awal, Waspada Banjir dan Longsor