Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan 4 rancangan besar Jakarta menuju kota layak anak tahun 2018-2022. Program ini berkolaborasi dengan masyarakat dan LSM.
Pertama desain besar layanan air minum dan air limbah domestik. Kedua desain besar kota Jakarta menuju kota layak anak. Ketiga desain besar sistem pengelolaan sampah, dan keempat desain besar pertanian perkotaan.
"Ini kerja besar harusnya ada di sebuah kota. Kota harus layak anak, memberikan ruang untuk pertanian nggak kalah penting, soal air," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2018).
Anies mengapresiasi empat desain besar yang disusun berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP). Program ini dikomandoi oleh Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Jakarta Oswat Mungkasa.
"Saya apresiasi sekali program kerja besar ini. Kalau kota layak anak maka siapaaun akan layak tinggal di sebuah kota," kata dia.
"Saya berharap semua konsep kolaborasi ini, seluruh unsur di kota ini, hasilnya bisa dirasakan oleh semua. Dengan cara gitu proses kerja dengan warg lebih baik," katanya.
Berikut 4 rancangan besar Jakarta menuju kota layak anak tahun 2018-2022:
1. Desain besar pertanian perkotaan ini difasilitasi oleh Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Jakarta dengan Yayasan Karina.
2. Desain besar air minum dan air limbah domestik merupakan strategi untuk meningkatkan akses layanan dasar seperti air minum dan air limbah domestik yang aman bagi warga Jakarta yang disusun melalui serangkaian tahapan.
Baca Juga: Sebanyak 400 Daerah Ditargetkan Jadi Kota Layak Anak
3. Desain besar Jakarta menuju kota layak anak sudah dilakukan, diantaranya dengan membangun ruang publik terpadu ramah anak dan dicanangkannya sekolah aman bencana.
4. Desain besar sistem pengelolaan sampah disusun oleh deputi gubernur bidang tata ruang dan lingkungan hidup bersama dengan D'Art of Waste. Strategi pengelolaan sampah dari sumber hingga tempat pemrosesan akhir yang ideal bagi kondisi kota Jakarta.
Berita Terkait
-
Polisi Minta Anies Tak Langgar Aturan Izinkan Becak Beroperasi
-
Polisi Akan Beberkan Dampak Buruk PKL di Jalan Jati Baru ke Anies
-
Sempat Ambruk, Anies Optimis Proyek LRT Jakarta Tidak akan Molor
-
Didemo Sopir Angkot Tanah Abang, Anies: Nanti Diobrolin
-
Lahan Rumah DP 0 Rupiah Bermasalah? Ini Pengakuan Anies
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang
-
Viral Airlangga Hartarto Terekam Dorong Dedi Mulyadi, Biar Bisa Foto di Samping Jusuf Kalla
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu