Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Baswedan menegaskan, lahan yang bakal dibangunkan kompleks ”Rumah DP 0 Rupiah”, tak sama dengan lokasi apartemen Klapa Village yang mangkrak sejak tahun 2015.
Penegasan Anies itu sanggahan atas pernyataan warganet bernama Luki Febriyanti.
”Lokasi apartemen yang dimaksud warganet itu berbeda dengan lokasi peletakan batu pertama rumah DP 0 rupiah. Beda tempat, bukan di situ,” tutur Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (19/1/2018).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, persoalan lahan tersebut sebenarnya sudah dijelaskan oleh Direktur PD Sarana Jaya.
"Ada ko keterangan persnya dari Direktur Utama Sarana Jaya," jelasnya.
Direktur Utama PT Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan memastikan, tempat yang digunakan untuk rumah DP 0 rupiah bukan lahan apartemen Klapa Village.
"Lahan untuk apartemen dan pembangunan rumah DP 0 rupiah di Klapa Village itu tak sama. Berbeda," kata Yoory dalam keterangan tertulisnya.
Ia menjelaskan, pihaknya menguasai lahan seluas 2,9 hektare di Pondok Kelapa, Jalan H Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca Juga: Virus Penyebab Kanker Serviks Juga Bisa Bersarang di Tangan
Dari total lahan itu, Yoory mengakui 1,5 ha diperuntukkan sebagai apartemen komersial. Pihaknya, bekerjasama dengan PT Gemilang Usaha Terbilang (GUT) untuk membangun apartemen tersebut.
Namun, Yorry mengakui, perkembangan pembangunan apartemen itu tidak berjalan baik.
"Mereka masih belum memulai pembangunannya sampai saat ini," tuturnya.
Nah, sambung Yorry, lahan yang digunakan untuk proyek rumah DP 0 rupiah memang berada di kawasan sama.
”Tapi beda lokasi. Ada 1,4 ha lahan di sana yang memang diperuntukkan sebagai rumah DP 0 rupiah. Jadi untuk proyek ini, bukan menggunakan lahan apartemen PT GUT yang mangkrak itu,” terangnya.
Nantinya, kata dia, di atas lahan 1,4 ha itu akan dibangun dua tower ”Rumah DP Rp0”.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO