Suara.com - Ada peristiwa menarik ketika Presiden Joko Widodo menghadiri acara rapat pimpinan TNI dan Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, pagi tadi.
Kepala Negara naik panser. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto duduk di belakang Presiden Joko Widodo.
"Dari gerbang Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta, saya menumpang jip khusus dan beriringan menuju aula Gatot Subroto," tulis Presiden di akun Facebook.
"Pagi ini saya hadir dan memberi pengarahan kepada peserta Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia Tahun 2018," Presiden menambahkan.
Di belakang panser yang ditumpangi Jokowi, ada beberapa panser yang mengawal. Mobil lapis baja yang menjadi kendaraan dinas harian Presiden juga ikut di antara panser.
Peristiwa itu diapresiasi pengikut Facebook Jokowi.
"Dia presiden yang sederhana, tapi pada saat yang tepat dia presiden kami yang wajar dikawal dan naik mobil yang bagus. Kades saja punya mobil Avanza, apalagi presiden," tulis netizen.
Panglima Tertinggi TNI itu terlihat tersenyum di dalam panser yang menggunakan plat Indonesia dengan background merah.
"Hebat pak panglima tertinggi. Bravo TNI - Polri," tulis netizen.
Dalam rapim tadi, Hadi Tjahjanto mengatakan rapim digelar guna memantapkan profesionalitas dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah.
"Para peserta Rapat Pimpinan TNI-Polri agar menggunakan kesempatan ini dengan baik, jalin komunikasi yang harmonis dalam penyamaan persepsi dan pelihara terus sinergitas dan soliditas TNI-Polri guna mendukung kebijakan pemerintah," kata Panglima TNI.
Menurut Hadi Tjahjanto tema yang dipilih pada Rapim TNI-Polri tahun 2018 sangatlah tepat dihadapkan dengan tantangan tugas TNI-Polri ke depan yang tidak semakin ringan.
"Kita (TNI-Polri) harus bergerak cepat dengan tetap mengedepankan efektivitas pencapaian hasil," ucapnya.
Panglima mengharapkan Rapim TNI-Polri menghasilkan berbagai pemikiran cerdas dan keputusan yang bernilai strategis, dalam rangka efektivitas pelaksanaan tugas pokok TNI-Polri ke depan di tahun politik 2018 dan 2019.
"Disamping itu juga mendukung suksesnya penyelenggaraan Asian Games XVIII tahun 2018 yang diikuti oleh 54 negara di Jakarta dan Palembang," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Fakta Sebenarnya di Balik Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka dalam Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Sayembara Logo Projo Ramai Antusias dari Warganet, Hasilnya di Luar Dugaan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional