Suara.com - “Aku pelacur. Kami sudah biasa digaruk. Nasib kita sama-sama tergusur,” kata si pelacur muda. “Tapi pelacur tak akan pernah habis digaruk, lain dengan becak. Becakku adalah becak terakhir di dunia. Tak akan pernah ada pelacur terakhir di dunia. Kamu lebih untung…” jawab Rambo, penarik becak.
Percakapan tersebut adalah fiksi dalam cerita pendek berjudul “Becak Terakhir di Dunia (Atawa Rambo)”, yang dibuat sastrawan Seno Gumira Ajidarma pada tahun 1986, ketika razia terhadap becak di DKI Jakarta sedang gencar-gencarnya. Saat itu, becak-becak disita dan ditenggelamkan di laut.
Cerpen Seno—kekinian menjadi Rektor Institut Kesenian Jakarta—tersebut mengisahkan perburuan aparat terhadap Rambo, seorang penggenjot becak terakhir di dunia. Meski diburu, Rambo seorang diri yang berupaya agar becak tetap ada.
Rambo akhirnya menyerah. Perawi anonim yang menceritakan kisah itu dalam cerpen tersebut mengatakan, Rambo menyerah karena zaman sudah berubah.
Selang 32 tahun sejak cerpen itu dibuat, tak lagi ada becak-becak yang dikayuh di jalan-jalan protokol ibu kota. Selain dilarang, warga juga sudah memunyai banyak alternatif moda transportasi bermotor.
Namun, mendadak, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membawa informasi bahwa sedikitnya masih ada 1000 unit becak yang masih beroperasi di ibu kota.
Anies ingin menyelamatkan keberadaan becak-becak tersebut.
"Saya sampaikan kenyataannya saja. Kenyataannya, ada lebih dari seribu becak selama ini masih ada di Jakarta. Itu kenyataan," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (19/1/2018).
Ia lantas berambisi untuk mengatur lintasan becak, sehingga si pengayuh tetap bisa mencari nafkah tanpa mengganggu kendaraan lainnya.
Baca Juga: Tak Laku, Liverpool Banting Harga Peminjaman Daniel Sturridge
“Yang mau kami atur adalah mereka (penarik becak) yang beroperasi di (jalan-jalan) lingkungan. Umumnya di kampung-kampung itu yang kami pantau, dan mereka yang kulaan (kerja) itu, yang belanja, kemudian anak-anak yang sekolahnya dekat, kan banyak dititipkan. Kemudian adalah ibu-ibu yang belanjaannya banyak, karena rata-rata itu (pengguna becak). Tapi kalau bepergiannya jauh, 2 kilometer, 3 km ya pada nggak pakai (becak)," jelasnya.
Jadi Polemik
Rencana Anies ternyata tak mulus. Upayanya untuk memberikan izin operasional penarik becak menuai pro dan kotra. Sebab, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, semua kawasan ibu kota terlarang untuk becak.
"Kami dulu menghilangkan becak itu bukan masalah kami tidak adil. Tapi karena masyarakat ditekan (naik) transportasi massal yang nanti baik. Negara sudah maju kok sebenarnya. Masak, kita mundur lagi," kata Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, Selasa (16/1).
Ia mengatakan, pemerintah seharusnya terus mendorong warga agar sadar menggunakan transportasi umum.
Segendang sepenarian, rekan separtai Edi dan juga anggota DPRD DKI, Gembong Warsono, menilai rencana Anies tak realistis untuk diterapkan pada era kekinian.
Berita Terkait
-
Sandiaga Uno: 7 Juta Warga Jakarta Tak Punya BPJS Ketenagakerjaan
-
Sandiaga Sebut Ada yang Mobilisasi Becak Masuk ke Jakarta, Siapa?
-
Kebakaran Taman Sari, Sandiaga Sebut Rumah Harus Ada Asuransi
-
Kocak, Ide-ide Absurd Cara Genjot Becak Ala Warganet
-
Mau Adakan Pelatihan Cara Genjot Becak, Sandiaga Uno Ditertawakan
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
Terkini
-
Fakta Baru Kematian Terapis 14 Tahun: Dapat Kerja dari TikTok, Tertekan Denda Rp 50 Juta
-
Pramono Anung Janji Bongkar Tiang Monorel Mangkrak Mulai Januari 2026
-
Modus Kasih Duit, ABG di Cilincing Bunuh Siswi SD usai Dilecehkan: Bantal-Kabel jadi Alat Membunuh?
-
Bocor, Apa Isi Percakapan Prabowo dan Trump yang Jadi Sorotan Media Inggris?
-
Bagaimana Peneliti BRIN Gunakan Data Warna Laut untuk Perkuat Ekonomi Biru, Intip Caranya
-
Keji! Remaja 16 Tahun di Cilincing Bunuh dan Lecehkan Bocah SD, Modusnya Janjikan Baju Baru
-
Cak Imin Ungkap Realitas Pesantren: Mayoritas Santri dari Keluarga Miskin, Ijazah Bukan Prioritas
-
Sampel Organ Tubuh Diperiksa RS Polri, Terapis ABG di Pejaten Jaksel Tewas Diracun?
-
Pelajar SMA Indonesia Raih Empat Besar Dunia di Ajang Robotik Internasional Jepang
-
Utang Whoosh Rp116 T Jadi Bom Waktu, Agus Pambagio: Jokowi Gak Mau Dengar Saya dan Pak Jonan