Suara.com - Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah unit tentara Afghanistan yang sedang menjaga akademi militer di Ibu Kota Kabul, Senin (29/1/2018).
Sedikitnya 11 tentara tewas dan setidaknya 15 lainnya terluka dalam serangan yang terjadi pada Senin subuh waktu setempat.
Pejabat departemen pertahanan Afghanistan mengatakan, lima militan yang dipersenjatai granat berpeluncur roket dan senjata otomatis, menyerang pos terdepan di dekat akademi Marshal Fahim.
"Dua pembom meledakkan diri mereka dan dua lainnya ditewaskan pasukan kami dan satu lainnya berhasil ditahan hidup-hidup," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Dawlat Waziri, kepada AFP dikutip dari The National.
Personel keamanan di tempat kejadian mengatakan, para militan ISIS tersebut menggunakan tangga untuk melewati tembok masuk ke pos keamanan tersebut.
Seorang saksi mata mengungkapkan, serangan dimulai sekitar pukul 4 pagi waktu setempat, yang berlanjut hingga fajar menyingsing.
Jokowi Tiba di Afghanistan
Sementara itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo hari ini telah tiba di Kabul. Jokowi dan rombongan mendarat di Bandara Internasional Hamid Kariadi, Kabul, sekitar pukul 11.40 waktu setempat atau 14.10 WIB.
Kunjungan kenegaraan yang dilakukan Jokowi ke Afghanistan menjadikannya Presiden RI kedua yang berkunjung ke Afghanistan setelah Presiden Soekarno pada tahun 1961.
Baca Juga: Wisatawan Dituding Membuat Pulau Tidung Krisis Ikan Segar
Meski kondisi keamanan tidak kondusif, Jokowi tetap keukeuh ingin ke Afghanistan pasca kunjungan kenegaraan dari Bangladesh.
Foto: Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat mengunjungi kamp pengungsian Rohingya di Palongkhali, Distrik Ukhia, Bangladesh, Minggu (28/1/2018). [AFP/Munir Uz Zaman]
"Ya, Pak Presiden sudah bersikeras, Pak Presiden mau ke sana," ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta.
Alasan Jokowi datang mengunjungi Afghanistan, meski ada ancaman gangguan keamanan, karena ingin menunjukkan solidaritas kepada dunia internasional.
"Jadi walaupun suasana sebenarnya tidak kondusif, tetapi Presiden memutuskan untuk tetap berkunjung ke Afghanistan. Dan itu juga bagian upaya kita, solidaritas kita di masyarakat internasional, apalagi sesama negara muslim," Pratikno menerangkan.
Berita Terkait
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Yurike Sanger, Istri Rahasia Soekarno yang Wafat di Usia 81 Tahun
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka
-
Yurike Sanger Istri Ke-7 Soekarno Wafat di Amerika, Terungkap Penyebab Wafatnya Sang 'Yuri Sayang'
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO