Suara.com - Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menilai, Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak memiliki niat buruk mengabaikan ormas Islam di Tanah Air, selain Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
"Maka, pernyataan Kapolri tidak perlu dibesar-besarkan apalagi dipolitisasi. Kalau kita mau lihat positifnya, niatnya (Kapolri-red) tidak buruk. Cuma tata bahasanya kurang baik. Niatnya baik tapi yang keluar menjadi beda," kata Jimly, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu.
Menurut Jimly, pidato Tito soal ormas Islam yang kemudian menuai kritik dari sejumlah pihak tidak perlu lagi dipersoalkan apalagi dibesar-besarkan.
"Tak usahlah kita besar-besarkan. Kita anggap sudah selesai. Namun ini harus jadi pelajaran bagi seluruh pejabat atau tokoh publik dalam berbicara pada masa mendatang," ujar Jimly seperti dilansir Antara.
Sementara itu, Ketua Komisi Fatwa MUI Huzaema Tahido meminta publik menyudahi persoalan viral video pidato Kapolri Jenderal Tito Karnavian soal ormas Islam.
Dia juga berharap publik tak terus menggoreng viral video pidato Kapolri Jenderal Tito lantaran semua telah berakhir.
"Tak perlu lagi dibesar-besarkan. Sudah selesai," ujarnya.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, wajar bila ada kelompok ormas yang marah dan kecewa karena seolah dinegasikan oleh pidato Kapolri. Namun, lanjut Dahnil, tidak Elok agaknya bila dipolitisasi berlebihan dengan pelbagai bumbu-bumbunya.
Namun demikian, Dahnil mengatakan, polemik pidato Kapolri soal ormas Islam tak perlu berlarut-larut dibahas mengingat Tito Karnavian telah memberikan klarifikasi dan meminta maaf.
"Kapolri sudah minta maaf. Saya kira beliau berbesar hati. Tidak mungkin dia sengaja menegasikan kelompok lain, ditengah kondisi saat ini. Jadi, saya tidak melihat ada unsur kesengajaan atau kebencian dari pernyataan tersebut," kata Dahnil.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Rekaman Suara SBY Marahi Kapolri, Benarkah Asli?
-
Kapolri Listyo Sigit Serukan Pesan Persatuan dalam Momentum Maulid Nabi
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Prabowo Pertahankan Kapolri usai Ramai Desakan Mundur, Begini Kata Analis
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?