Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi warga Jalan Bina Warga, Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, yang terkena banjir pada Senin (5/2/2018) malam.
Dalam kunjungan itu, Anies memberikan bantuan berupa selimut dan tikar.
Menurut Ketua RW 7 Sari Budi Handayani, bantuan yang diberikan Anies tidak mencukupi keperluan warga. Sebab, permukiman warga yang terkena banjir terbilang banyak, yakni di 6 RT setempat.
Jumlah keluarga di RW Sari yang mengungsi di Puskesmas Kelurahan Rawajati mencapai 388 keluarga. Di antaranya terdapat 100 balita.
"Pak Anies semalam datang, dan memberikan selimut serta tikar. Kami pikir itu untuk kami semua, ternyata harus dibagi-bagi lagi ke tiga posko RW lain. Jadi, kami hanya dapat 50 selimut dan 20 tikar, tak cukup,” kata Sari, Selasa (6/2/2018).
"Kurang ya, katanya kemarin akan dibagikan kembali, kami tunggu saja sih. Kami masih menunggu nih pak,” tukasnya.
Ia mengakui, proses evakuasi dan kesiapan warga menghadapi banjir tahun ini terbilang cepat. Namun, bantuan dari pemprov terbilang lambat.
"Kalau secara evakuasi segala macamnya itu cepat tahun ini. Cuma kalau bantuan (makanan) tahun ini kurang ya. Lambat menurut kita bantuan," ujar Sari.
Sari mengungkapkan, bantuan makanan dari pemprov tak praktis. Sebab, bantuan itu berupa bahan makanan, bukan siap saji.
Baca Juga: Jeritan Putri saat 9 Jam Bertahan Hidup di Bawah Longsor Bandara
”Kami tak sempat untuk mengolah bahan makanan itu, karena kami harus menyelamatkan perabotan. Kami masak bersama-sama, hasilnya tak maksimal. Ini cuma bisa diolah sampai 300 bungkus,” tukasnya.
Sari lantas membandingkan bantuan banjir era Anies dengan masa gubernur sebelumnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
”Tahun lalu (era Ahok), kami langsung dikasih nasi bungkus. Jadi tak perlu capek-capek lagi sesudah mengevakuasi diri dan perabot. Tapi tahun ini, dikasih bahan makanan. Jadi, kami harus wira-wiri ke pasar juga,” tuturnya.
”Mungkin ini (Anies) karena baru ya, sehingga merkea juga belum siap,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Warga Curhat Banjir Seleher, Anies: Doa Lekas Surut
-
Banjir Surut, Warga Rawajati Mulai Bersihkan Rumah dari Lumpur
-
Banjir, Anies Tolak Jelaskan Rencana Relokasi Warga Pinggir Kali
-
Anies Pastikan Pasokan Makanan ke Pengungsi Banjir di Jaksel Aman
-
Banjir Jakarta, Anies Pastikan Penyedot Air Berfungsi Baik
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka