Suara.com - Warga Perumahan Aneka Elok Blok A, Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur merasa kehilangan sosok Haji Kaimin, muazin Musala Al Muhajirin. Kaimin meninggal dunia saat mengumandangkan azan salat subuh, Minggu (25/2/2018).
Meski telah memasuki usia senja, semangat Kaimin tak pernah luntur berbuat untuk warga. Ia dinilai orang yang paling rajin merawat Musala, dan warga sekitar pun sangat senang dan menghormatinya.
"Beliau orang luar biasa. Meski sudah berumur 73 tahun, beliau sangat rajin membersihkan Musala," kata Musawir, pengurus Musala Al Mujahirin di lokasi kepada Suara.com, Selasa (27/2/2018).
Bahkan, dalam kondisi kesehatan yang tidak fit pun ia tetap menunaikan tugasnya sebagai marbot untuk azan di Musala.
"Beliau sangat rajin, nggak pernah terlambat datang untuk Azan. Kadang dalam kondisi sakit pun beliau tetap jalan ke musala," ujar dia.
Indra, warga setempat yang biasa salat berjamaah di Musala Al Mujahirin mengaku mengenal Kaimin sebagai sosok yang sederhana dan baik hati. Menurutnya Kaimin ringan tangan, bahkan sangat rajin untuk orang seusianya.
"Fisik beliau kuat, nggak kayak kelihatan orang tua. Beliau kalau jalan cepat, nggak pelan layaknya orang yang sudah tua," kata dia.
Pengakuan hal senada juga diutarakan oleh seorang tukang jahit gerobak keliling. Pia yang tak mau disebutkan namanya ini mengaku mengenal baik sosok Kaimin.
"Beliau orang yang ramah, penyapa. Saya setiap waktu Ashar sering ketemu beliau. Terakhir ketemu tiga hari sebelum dia wafat. Beliau cuma nanya, bagaimana kamu sehat," tutur dia.
Baca Juga: Video Detik-Detik Muazin Musala Cakung Wafat saat Lantunkan Azan
Kini warga perumahan Aneka Elok Blok A, sudah tak mendengar kumandang azan dari suara Kaimin lagi. Sebagaimana diketahui, pada subuh di hari Minggu akhir pekan lalu, Kaimin tak menyelesaikan azan yang ia kumandangkan.
Azan subuh itu terhenti pada lafal "Assholaatu Khoirumminannaum" (lebih baik salat ketimbang tidur). Setelahnya, tak lagi terdengar lanjutan azan dari Musala Al Muhajirin.
Warga kaget, karena menghentikan azan sebelum habis adalah hal yang tak wajar.
Apalagi bagi Haji Kaimin,marbot musala itu dikenal suka mengumandangkan azan di musala itu, dan selalu sampai selesai.
Rasa kaget warga berlanjut, ketika memasuki musala itu untuk salat berjemaah. Kala itu, mereka melihat Haji Kaimin telah terbujur kaku. Ia tak lagi bernafas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka