Suara.com - Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) merangsek berjualan di trotoar di Jalan Sunan Ngampel dan Jalan Adityawarman I, Kelurahan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mereka menggunakan spanduk OK OCE atau Program One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship.
Mereka berjualan di sana sudah 4 bulan lamanya. Merek berjualan menutup saluran air dan mengambil alih trotoar yang seharusnya untuk pejalan kaki.
Salah satu pedagang, Puji mengklaim sudah menjadi PKL selama 30 tahun di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Di depan Jalan Adityawarman I dan Jalan Sunan Ngampel, mereka hanya berpindah tempat.
"Ini kami sudah 30 tahun jualan daerah sini. Ini kami orang lama semua. Nggak ada orang baru. Kami dulu di sekitar Melawai. Baru 4 bulan kami jualan di sini," kata Puji salah satu pedagang aksesoris ponsel, di Jalan Sunan Ngampel, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2018).
Para PKL mendirikan tenda berwarna hijau sendiri. Mereka membeli tenda itu seharga Rp475.000.
"Ini kami beli tenda semua patungan 1 tenda itu harganya Rp475.000," kata Puji.
Untuk urusan kebersihan, para PKL tidak ada yang membayar. Mereka membersihkan dengan cara gotong royong usai berjualan.
Adanya spanduk OK OCE, ternyata para PKL bukan anggota OK OCE. Mereka baru ingin mendaftar.
"Itu juga inisiatif kami para PKL. Pasang spanduk OKE OCE ya kami PKL semangat sama program itu. Kami ingin bisa bergabung. Kami mendukung semua program Pemprov DKI," kata Puji.
Baca Juga: Dilaporkan ke Polisi, Anies Dinilai Benar Biarkan PKL di Jatibaru
Puji mengatakan spanduk OK OCE yang dipasang disetiap tenda para PKL, sudah dipasang sejak sebulan lalu. Kini untuk Spanduk OK OCE sudah di copot oleh mereka.
Menurut Puji, perwakilan Pemprov DKI Jakarta juga sudah ada yang mendatangi para PKL. Menurutnya mereka sudah didata para PKL yang berjualan untuk di masukan dalam Program OK OCE.
"Kami sudah bertemu pihak Pemprov DKI. Mereka koordinasi dengan kami PKL. Ya, kami harap masih bisa berjualan disini," ujar Puji.
Adapun, para PKL yang berjualan dari berbagai macam yakni pakaian, warung makan, hingga aksesoris lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Kena Getahnya, Megawati Masih Jadi Saksi Usai Asetnya Disita Kejagung di Kasus TPPU Bos Sritex
-
Pamulang Diguncang Ledakan, Puslabfor Polri Turun Tangan, 7 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit!
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Heboh di Medsos!
-
Pramono Anung Bicara Kasus Campak di Jakarta, Ada Peningkatan?
-
Kejagung Umumkan Pengambilalihan Lahan Sawit Ilegal, Luasannya Lebih Besar dari Pulau Bali
-
LPDP Panen Kritik: Persyaratan Berbelit, Data Penerima Tidak Transparan?
-
KPK Dalami Pesan WhatsApp Soal Persekongkolan Tersangka Kasus JTTS
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?