Suara.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), memberikan pengarahan pada kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) tahun 2018, di The Trans Luxury Hotel Bandung, Kamis (22/02/2018).
Turut mendampingi Kepala Negara, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), Ketua Umum APPSI, yang juga Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Dalam arahannya, Jokowi meminta kontribusi Pemerintah Provinsi dalam memajukan perekonomian nasional. Adapun secara umum, Jokowi mengarahkan Pemerintah Daerah untuk menggenjot kemudahan usaha dengan mempermudah masalah perizinan.
"Problemnya sering saya ungkapkan, seperti lamanya perizinan, banyaknya regulasi, banyaknya aturan, rekomendasi, banyaknya persyaratan, itu yang saya minta secepat-cepatnya dipangkas, dan sebesar-besarnya disederhanakan," kata Presiden Jokowi.
"Itulah yang akan mempercepat dunia usaha untuk bergerak dan berekspansi, sehingga lapangan pekerjaan pun akan terbuka luas," tambah Dia.
Terkait kerjasama silang antarprovinsi, Jokowi memandang upaya itu sebagai integrasi yang baik, dan mendatangkan efek yang baik pula terhadap perekonomian nasional.
"Kerjasama yang baik, mengintegrasikan pola distribusi, dari Provinsi ke Provinsi mana yang lebih mana yang kurang," ujar Jokowi.
Ketua Umum APPSI Syahrul Yasin Limpo, menuturkan kepada Presiden RI, bahwa Rakernas yang digelar merupakan kegiatan reguler yang dilaksanakan APPSI setiap tahunnya.
"Kami berharap sekali Pak Presiden RI hadir dalam Rakernas. Karena, kami (para Gubernur) sangat merindukan untuk bisa kumpul bersama Pak Presiden seperti ini," ungkapnya.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Meresmikan Lapangan Tenis Senayan
Sesuai dengan tema Rakernas, 'Kerja Sama Perdagangan Antar Daerah untuk Penguatan Ekonomi Nasional", maka kerjasama tematik yang dibahas pada Rakernas kali ini, yakni kerjasama silang antar daerah untuk memperkuat ekonomi nasional.
"Kami percaya dengan kekuatan yang ada di daerah, akan mampu menjadi kekuatan nasional," Katanya.
Dengan bentuk kerja sama tersebut, diharapkan antar daerah dapat saling melengkapi kebutuhan akan suatu komoditas satu sama lain. Sehingga import menjadi solusi yang paling akhir dalam memenuhi suatu kebutuhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting