Suara.com - Aparat kepolisian bertekad menuntaskan kasus kelompok Muslim Cyber Army yang menyebar kabar bohong alias hoaks di media-media sosial.
Setelah melakukan penangkapan pentolan-pentolan gerombolan MCA itu di sejumlah provinsi, polisi kekinian fokus menelisik penyandang dana kelompok tersebut.
Juru Bicara Satuan Tugas Nusantara Mabes Polri Komisaris Besar Sulistyo Pudjo mengatakan, penyidik kini tengah mendalami bukti digital kelompok MCA, sekaligus mencari bukti adanya transaksi keuangan yang masuk ke kelompok itu.
"Kami melakukan pendalaman tentu saja berdasarkan bukti-bukti digital informatika. Kemudian bukti transaksi keuangan. Untuk dua bukti terakhir tadi butuh waktu untuk mendalaminya," kata Pudjo, Rabu (7/3/2018).
Pudjo mengatakan, belum dapat memastikan MCA mendapat uang dari penyebaran hoaks atau tidak.
"Kami harus mendapat bukti dari mana uangnya, dan lainnya. Tapi, tak bisa dipungkiri, penyebaran hoaks oleh MCA itu bermuatan politik dan membuat resah masyarakat,” terangnya.
Sebelumnya, Aparat Direktorat Tindak Pidana Cyber Crime Bareskrim Polri mengungkap kasus penyebaran ujaran kebencian melalui media sosial, yang dilakukan komplotan MCA.
Empat tersangka yang tergabung dalam grup aplikasi Whatsapp 'The Family MCA' yakni ML, RSD, RS dan Yus ditangkap di tempat berbeda, Senin (26/2).
Sementara pada Jumat (2/3), aparat Polda Jawa Timur menangkap empat orang penyebar hoaks, yang berafiliasi dengan MCA.
Baca Juga: Digarap Polisi, Denada Tampil Serba Hitam
Keempat orang itu ialah berinisial MFA (35), warga Surabaya; ER (23) dan MI warga Malang; Su (37) warga Probolinggo; dan, MDR (40) warga Sumenep.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting