Suara.com - Sepekan terakhir, Pesiden Joko Widodo berkali-kali kedatangan tamu dari Partai Politik. Terakhir, Jokowi kedatangan putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhyono di istana negara, Selasa (6/3/2018).
Menanggapi pertemuan-pertemuan Jokowi dengan pimpinan atau kader Partai Politik, tak membuat Partai Gerindra khawatir akan 'dikeroyok' di Pilpres 2019. Gerindra menghargai langkah politik semua partai.
"Kita menghargai hak masing-masing partai politik untuk mengambil langkah politiknya. Sebagaimana juga kami Gerindra punya hak untuk menentukan langkah politik kami sendiri," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani di DPR, Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Muzani mengatakan Jokowi berhak bertemu dengan siapapun, termasuk dengan Partai Politik.
"Kami menghargai bahwa itu menjadi ikhtiar presiden karena secara konstitusi Pak Jokowi masih memiliki hak satu kali maju. Jadi kami menghargai. Demikian juga Partai Demokrat untuk bertemu siapapun," ujar Muzani.
Namun demikian, Gerindra tidak ingin ada upaya menjadikan Jokowi sebagai calon tunggal pada Pilpres 2019. Bagi Muzani itu akan merusak tatanan demokrasi yang selama ini dibangun.
"Demokrasi harus dijaga, kemudian komitmen kita kepada proses pemerintahan yang baik harus dijaga, karena itu Gerindra sama sekali tidak ingin ada calon tunggal," kata Muzani.
Saat ini sudah ada delapan Partai Politik yang secara resmi mendeklarasikan diri bakal mendung Jokowi di Pilpres 2019. Delapan partai tersebut yaitu, PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura, PPP, PSI, dan Perindo.
Sementara partai lainnya, Gerindra, Demokrat, PAN, PKB, PKS, PBB, Garuda, Berkarya, dan Garuda belum menentukan sikap.
Baca Juga: Agus SBY Ingin Bertemu Megawati Mewakilkan Ayahnya
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
Terkini
-
Soal Ferry Irwandi, Komisi I DPR Beri Pesan ke TNI: Banyak Kasus Lain yang Lebih Urgent Ditindak
-
Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh 2025 Naik Signifikan, Pemkot Surabaya Komitmen Pemerataan Pendidikan
-
Sebut Keponakan Prabowo Korban, Mahfud MD Disentil Netizen: Semua Politisi Sama Termasuk Sampeyan
-
Aktivis Gelar Aksi Protes Provokatif Terhadap Israel, Main Bola Gunakan Replika Kepala Netanyahu
-
Niatnya Nantang, Malah Kena Ulti! Serangan Balik RK Bikin Posisi Lisa Mariana Makin Kritis
-
Tanggul Beton di Cilincing Dikeluhkan Nelayan, Komisi IV DPR Agendakan Panggil KKP Senin Depan
-
Irjen Kemendagri Pastikan Wilayah Solo Raya Kembali Kondusif Setelah Unjuk Rasa
-
Tinjau Pos Kamling di Makassar, Mendagri Tekankan Pentingnya Keamanan Berbasis Masyarakat
-
KontraS Ingatkan Prabowo: Tim Investigasi Harus Benar-benar Independen, Bukan Sekadar Janji
-
Saat ASN Dilarang Flexing, Gaji DPRD Kabupaten Bogor Tembus Rp91 Juta Sebulan