Suara.com - Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM untuk memantau warga negara asing masuk ke Indonesia. Imigrasi diminta memperketat pemeriksaan WN Asing masuk Indonesia.
Hal ini menyusul pengungkapan kasus pembobolan uang nasabah bank melalui teknik skimming yang dilakukan 5 WNA dari sejumlah negara di Eropa Timur.
"Jadi sesuai dengan kewenangan imigrasi dalam melakukan pengecekan terhadap orang asing dan juga memberikan visa, tentunya data yang kami dapat ini diperlukan oleh pihak imigrasi. Kami pun membutuhkan data dari pihak imigrasi jadi kerjasama antar lembaga ini sangat penting dalam rangka menanggulangi tindak pidana skimming," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta di Polda Metro Jaya, Rabu (21/3/2018).
Kerjasama ini sangat diperlukan untuk memberikan informasi soal keberadaan WNA di tanah air. Melalui Ditjen Imigrasi, polisi bisa mendapatkan akses data-data keimigrasian dari negara-negara lain.
"Bahkan menurut kami tidak hanya imigrasi di Indonesia, kami juga mendapat informasi bahwa imigrasi mempunyai kesatuan di Asia dan di dunia. Sehingga data-data ini bisa diberikan dan terjadi pertukaran informasi untuk menanggulangi ini," katanya.
Selain kerja sama antar lembaga, Dit Interlkam Polda Metro Jaya juga membentuk tim pemantau orang asing (Timpora) untuk mengantisipasi aksi-aksi kejahatan yang dilakukan orang asing di Indonesia.
"Kita Polda Metro Jaya ada direktorat intelejen, di situ ada satuan pengawasan orang asing dan informasi ini sudah kami kirim pada Dir Intelejen," kata Nico.
Polisi juga meningkatkan keamanan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Akhmad Yusep Gunawan menyampaikan peningkatan pengawasan di bandara diberlakukan di pintu masuk kedatangan penumpang pesawat.
Baca Juga: Sindikat Skimming Eropa Timur Telah Curi Ribuan Data Nasabah Bank
"Kami tingkatkan pengawasan proses pemeriksaan baik orang barang di keberangkatan khusunya kedatangan dari luar," kata Yusep di Polda Metro Jaya.
Menurutnya, pemeriksaan dilakukan tak hanya bagi WNA yang berasal dari Eropa Timur, tapi WN dari seluruh dunia. Barang bawaan mereka juga diperiksa.
"Kami akan lebih selektif ke negara-negara-negara tertentu artinya semua perkembangan isu global kami antisipasi. Semua instansi memainkan perannya semaksimal mungkin agar Indonesia terjaga," kata dia
Sebelumnya, polisi telah meringkus 6 tersangka dalam kasus pembobolan uang nasabah di 64 bank dengan modus skimming. Enam tersangka di antaranya tiga WN Rumania berinisial IRI (26), LNM (26), ASC (34), satu warga Hungaria berinisial ASC (34), satu warga Bulgaria berinisial BKV (46) dan WNI berinisial MK (29).
Sindikat ini telah melakukan aksi kejahatan perbankan sejak 2017 lalu di berbagai daerah di antaranya Yogyakarta, Bali, Bandung, Lombok, dan Jakarta.
Selain di Indonesia, para tersangka juga menyasar data nasabah di luar negeri seperti Australia, Amerika Serikat, German, Chile, dan Italia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik