Suara.com - Seorang istri melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri di sebuah pohon Juwet. Tindakan ini dilakukan akibat depresi berat karena tekanan hidupnya akibat harus merawat suaminya yang sakit epilepsi dan sering kambuh ditambah merawat anak-anak mereka.
"Korban bunuh diri bernama Ni Wayan Armini (23), ditemukan tergantung di pohon Juwet, Kamis (22/3/2018) jam 17.00 Wita, sudah dalam keadaan meninggal dunia. Dengan menggunakan selendang warna merah sepanjang tiga meter," kata Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, Jumat (23/3/2018).
Lokasi kejadian bunuh diri tersebut di Banjar Bukit Tungtung, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
Menurut AKP Sulhadi, kronologis kejadian, Kamis (22/3) korban Ni Wayan Armini dengan suaminya I Mustawan (saksi), 25 tahun, sempat makan bersama di rumah. Usai makan, korban pergi ke dapur namun tidak kunjung kembali. Suami kemudian pergi mencari istrinya dimana. Dicari di sekitar rumah ternyata tidak ada.
Suaminya kemudian mencari ke kebun dan menemukan istrinya sudah tergantung di batang pohon Juwet. Suaminya kemudian teriak-teriak minta tolong. Datang I Gede Suka (saksi) dan beberapa menit kemudian datang warga sekitar ke lokasi kejadian dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kintamani.
Tim gabungan Polsek Kintamani dan Puskesmas Kintamani kemudian datang, Kamis pukul 19.30, ke tempat kejadian. Dokter Dewa Gede Putra kemudian melakukan olah TKP, pemeriksaan medis, introgasi para saksi kemudian menyimpulkan korban diduga kuat meninggal akibat bunuh diri dengan cara gantung diri.
"Hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban ditemukan cairan yang dari alat kelamin, ada luka jerat pada leher, ditemukan kotoran pada anus, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," kata Humas Polres Bangli itu.
"Motif bunuh diri diduga karena depresi akibat beban hidup yang berat karena suami mengidap penyakit epilepsi dan sering kambuh sehingga membebani hidup korban yang harus mengurus anak-anaknya juga," tambah AKP Sulhadi.
Ia mengemukakan bahwa dengan peristiwa bunuh diri ini, sudah ada 15 orang bunuh diri di Kabupaten Bangli hingga Maret 2018. "Tahun 2017, jumlah korban bunuh diri ada 18 orang. Tahun 2016, ada 16 orang. Tahun 2018, hingga Maret sudah ada 15 korban bunuh diri. Semoga ini yang terakhir," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Kasus Kematian Janggal Arya Daru, Komisi III DPR Desak Polisi Buka Kembali Penyelidikan
-
Siswi 13 Tahun Tewas Gantung Diri di Cipayung, Polisi Dalami Dugaan Bullying
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
Kasus Prada Lucy dan Diplomat Arya Daru, Connie: Kenapa Selalu Dibumbui Narasi Hubungan Menyimpang?
-
Kasus Tewasnya Encuy Preman Pensiun, Polisi Sita Sarung dan Gantungan Baju
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD