Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pemprov tak bakal tebang pilih menertibkan tempat-tempat hiburan malam yang melanggar aturan.
Setelah menutup seluruh operasional Alexis, Anies menegaskan pemprov tengah menyelidiki tempat hiburan malam lain yang terindikasi melanggar peraturan daerah.
"Jadi untuk yang lain-lain pun begitu. Kami lakukan dengan tertib dan ada beberapa (usaha hiburan malam) yang sekarang sedang dalam proses penyelidikan," ujar Anies di gedung Badan Pemeriksa Keuangan perwakilan Provinsi DKI Jakarta, Cawang, Jakarta, Jumat (29/3/2013).
Anies menuturkan, pemprov sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk menyelidiki tempat hiburan malam yang terindikasi menjadi medium transaksi narkoba.
Ia juga menyebut banyak laporan perihal tempat hiburan malam terindikasi menjadi lokasi prostitusi terselubung.
"Soal narkoba, saya sempat komunikasi dengan polda, sedang didalami sampai tuntas oleh kepolisian. Kemudian yang terkait dengan prostitusi, itu yang laporannya paling banyak, dan itu yang laporannya sedang didalami," jelasnya.
Karena masih diselidiki, Anies enggan mengungkapkan jumlah tempat usaha hiburan malam yang menjadi lokasi prostitusi serta narkoba.
"Ada banyak, gini, bahwa ini bukan tebak-tebakan," tukasnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menegaskan, bakal menutup tempat-tempat hiburan itu kalau terbukti melanggar.
Baca Juga: Mentan Targetkan Indonesia Swasembada Daging Sapi 2023
Untuk diketahui, penutupan seluruh unit usaha Alexis itu menyusul pencabutan Tanda Daftar Usaha Pariwisata milik PT Grand Ancol Hotel.
Anies meneken surat pencabutan TDUP perusahaan itu pada 22 Maret 2018. Pencabutan itu dilakukan karena unit usaha Alexis terbukti melakukan praktik prostitusidan perdagangan perempuan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat