Suara.com - Partai Golkar berharap koalisi partai-partai pendukung Joko Widodo menentukan calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Paling tidak, ada pembicaraan tentang mekanisme penetapan calon.
"Tentu dengan melibatkan Pak Jokowi di dalamnya sebagai Calon Presiden," kata Korbid Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia di Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Tahap itu diperlukan agar ditemukan cawapres yang memenuhi syarat proses rekruitmen kepemimpinan politik. Cawapres itu juga harus sejalan dengan partai pendukung dan keinginan publik.
"Gagasan dan konsep agar Indonesia dapat menyelesaikan pekerjaan rumah saat ini dan menjadi semakin maju harus dimiliki para bakal Cawapres, selain track record kepemimpinan yang mungkin sudah teruji selama ini di masing-masing partai ataupun institusi," ujar Doli.
Setelah ditentukan nama-nama cawapres, nantinya bisa diuji elektabilitasnya di masyarakat. Diharapkan menambah elektabilitas Jokowi.
Golkar dalam posisi menyerahkan sepenuhnya dan menunggu pilihan dari Jokowi.
"Namun kami telah melakukan persiapan agar bila waktunya dan pilihan itu jatuh kepada Golkar, kami benar-benar siap," kata Doli.
Kata dia, dukungan internal kepada Ketua Umum Partai Goljar, Airlangga Hartarto sebagai Cawapres untuk Jokowi, bukan sekedar berorientasi kekuasaan semata.
"Visi Indonesia 2030 yang akan dilaunching dalam waktu dekat, dirumuskan atas arahan pak Jokowi dan terkait juga dengan posisi Airlangga sebagai Menteri Perindustrian, akan menjadi satu paket dengan pencalonan Capres/Cawapres Golkar," tutur Doli.
Baca Juga: Gerindra Jakarta Pastikan Prabowo Maju Capres 2019
"Selain itu, juga Golkar telah pula membentuk kelompok-kelompok relawan pemenangan pak Jokowi, seperti Jangkar Bejo dan Gojo," tambah Doli.
Golkar sudah siap menghadapi Pileg dan pilpres 2019, baik software maupun hardware. "Siap dengan sumber daya manusianya dan juga siap dengan visi dan konsepnya," kata Doli.
Berita Terkait
-
Guruh Soekarnoputra Ngobrol Benda Wasiat Soekarno dengan Jokowi
-
Ada Logistik dan Sehat, Alasan Prabowo Mantap Nyapres di 2019
-
Gerindra Jakarta Pastikan Prabowo Maju Capres 2019
-
Ma'ruf Amin Bawa Investor Migas Asing untuk Bisa Bertemu Jokowi
-
Ketua MUI Minta Prabowo Tunjuk Hidung Elite Bermental Maling
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO