Suara.com - Rangkaian KRL jurusan Tangerang-Duri akan ditambah dari delapan gerbong menjadi 12 gerbong agar mampu menampung penumpang lebih banyak terutama pada pagi dan sore hari.
"Saya minta kepada PT KAI untuk bisa menambah menjadi 12 gerbong dan itu memungkinkan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers di Jakarta, Jumat (6/4/2018).
Hal tersebut disampaikan usai dirinya meninjau Stasiun Duri untuk mendapat masukan dan usulan dari direksi PT KAI dan masyarakat terkait kondisi KRL jalur Tangerang-Duri serta Stasiun Duri.
Menurut menhub, kepadatan penumpang KRL pada pagi dan sore hari untuk jurusan itu memang tidak bisa dihindari, meskipun kalau dilihat frekuensi perjalanan sebenarnya sudah cukup.
"Dengan menambah gerbong maka jumlah penumpang yang diangkut juga bertambah, sehingga dalam satu rangkaian kereta bisa mengangkat lebih banyak penumpang," kata Budi.
Dikatakannya, dengan bertambahnya gerbong dalam satu rangkaian KRL maka diharapkan pula tak terjadi penumpukan penumpang di Stasiun Duri yang selama ini diviralkan di media sosial terjadi kesemerawutan.
Penumpukan penumpang di Stasiun Duri terjadi antara lain adanya pengurangan frekuensi perjalanan rute Duri-Tangerang berimbas pada bertambah lamanya waktu tunggu penumpang di sejumlah stasiun yang dilalui. Salah satunya seperti terjadi di Stasiun Duri.
Kereta api listrik (KRL) yang biasa datang setiap 20 menit sekali, saat ini jadi 30 menit sekali karena adanya penyesuaian waktu perjalanan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.
Di Stasiun Duri, untuk jumlah penumpang yang masuk sebesar 20.000 orang per hari di hari kerja dan 30.000 orang per hari di hari libur. Sementara untuk yang transit jumlahnya jauh lebih besar yaitu sekitar 35.000 orang per hari.
Untuk jadwal pagi yaitu pukul 06.00 sampai 08.00 terjadi kepadatan dengan total jumlah penumpang yang mencapai 8.000 orang yang diangkut dengan 4 rangkaian kereta 10 gerbong yang datang setiap 30 menit sekali.
Jalur KA Bandara saat ini hanya memiliki jalur baru dari Stasiun Batu Ceper ke Bandara Soekarno-Hatta. Sementara dari Stasiun Batu Ceper, Tanah Abang dan Sudirman masih menggunakan Jalur KRL, kondsi itu menyebabkan Kereta Bandara harus berbagi jalur dengan KRL. (Antara)
Berita Terkait
-
Rel Maut Jakarta: Di Balik Ratusan Kecelakaan Kereta, Siapa Salah dan Apa Solusinya?
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Arogansi Opang Stasiun Duri: Viral Pukuli Ojol, 2 Pelaku Diciduk Meski Korban Hilang
-
5 Rekomendasi Sepatu yang Nyaman Buat Berdiri Lama di KRL, Cocok Buat Karyawan dan Pelajar
-
Bikin Heboh Medsos, Ini Pelajaran Penting dari Drama Tumbler Hilang di KRL
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!