Suara.com - Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basariah Panjaitan menegaskan kasus korupsi yang kerap menjerat kepala daerah di Indonesia, salah satunya lantaran tingginya biaya pencalonan dalam pilkada. Korupsi untuk mengembalikan biaya yang keluar selama pilkada.
Untuk menjadi kepala Kabupaten/kota bisa menghabiskan uang Rp 20 miliar sampai Rp 30 miliar. Untuk jadi kepala daerah tingkat Gubernur bisa menghabiskan uang sampai ratusan miliar.
Selain itu, indikasi terjadinya mahar politik juga bisa terjadi meski sulit dibuktikan. Menurut KPK, politik dinasti ada indikasi untuk penguasaan daerah.
"Itu sebabnya itu menjadi atensi dari KPK," ujarnya dalam kegiatan Pembekalan Anti Korupsi dan Deklarasi Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di aula Komisi Pemilihan Umum Sumsel, Selasa (10/4/2018).
Bicara politik uang, kata Basariah, segala cara dilakukan semisal dengan serangan fajar.
Menurutnya, seharusnya rekrutmen untuk kepala daerah benar-benar selektif. Terkait kegiatan LHKPN sendiri, ia berharap agar calon kepala daerah yang akan maju dalam pesta demokrasi tahun ini dapat menjunjung tinggi sikap bersih.
“Ini salah satu tugas KPK memberikan larangan supaya bapak ibu tidak masuk ranah tindak pidana korupsi. Supaya terwujud pilkada yang berintegritas. Saya percaya bapak ibu calon kepala daerah niatnya baik. Niatnya pasti baik, tujuan akhirnya untuk memperbaiki kesejahteraan daerah masing-masing," ujarnya.
Deklarasi LHKPN ini dalam rangka transparansi dan diklarifikasi tim KPK. Ini merupakan alat pengawas diri sendiri.
Dalam pengumuman LHKPN calon Pilgub Sumsel tersebut, diketahui, jika paslon cagub nomor urut 1 Herman Deru memiliki harta kekayaan Rp 34.564.041.012 dan tidak memiliki utang. Sedangkan Wakilnya, Mawardi memiliki total harta kekayaan Rp14.956.678.563 dan tidak memiliki utang. Untuk paslon cagub nomor urut 2 Saifudin Aswari memiliki harta Rp 29.078.851.974 dan memiliki utang Rp 352.500.103, sehingga total harta kekayaannya 28.726.351.071. Sedangkan calon wagub Irwansyah memiliki total harta kekayaan Rp 12.486060.290 dan tidak memiliki utang.
Untuk paslon cagub nomor urut 3 Ishak Mekki memiliki total harta kekayaan Rp 14.568.461.037 dan tidak memiliki utang. Wakilnya Yudha Pratomo Mahyuddin memiliki total harta kekayaan Rp 82.260.061. 269 dan tidak memiliki utang. Selanjutnya, paslon cagub nomor urut 4 Dodi Reza Alex memiliki harta Rp 31.688.101.261 dan memiliki utang Rp 67.332.569, sehingga bila dikurangi utang total kekayaan Dodi Reza Alex Rp 31.620.768.692. Sedangkan Wakilnya Giri Ramanda Rp 16.065.347.915 dan memiliki utang 700.000.000, sehingga setelah dikurangi utang total kekayaannya Rp 15.365.347.915. (Andhiko Tungga Alam)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang