Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku mendapat banyak laporan dari masyarakat dan lembaga pemerintah terkait adanya dugaan pelanggaran narkoba, perjudian, perdagangan manusia, hingga prostitusi di sejumlah tempat di Ibu Kota.
"Kami akan melakukan langkah (tegas) di semua tempat yang sekarang sedang dalam proses. Kami banyak terima laporan baik dari warga maupun lembaga pemerintah yang lain tentang praktik-praktik 4 hal tadi," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (13/4/2018) malam.
Tetapi Pemprov DKI, kata Anies, kekurangan pejabat penyidik pegawai negeri sipil (PPNS). Sehingga penyelidikan ke tempat yang diduga melanggar aturan tidak berjalan dengan maksimal.
"Saya harus akui bahwa Pemprov tidak cukup punya personalia untuk melakukan penyidikan. Jumlah PPNS itu sangat terbatas, (sedangkan) yang harus diawasinya banyak," kata Anies.
Anies menilai Pemerintah DKI sebelumnya tidak pernah menganggap penting pengawasan tempat hiburan malam. Untuk itu, ia dalam waktu dekat akan meningkatkan pengawasnya dan menambah penyidik PNS.
"Kami nanti akan tambah, kemarin sudah dibicarakan dengan kepala dinasnya bahwa kita memerlukan penambahan. Dan kami akan atur caranya supaya mereka-mereka mendapat pelatihan, sehingga bisa bertindak sebagai penyidik," tutur Anies.
Anies kemudian menyebut Pemerintah DKI sebelumnya tidak memprioritaskan hal ini. Sebab, kekurangan tenaga penyidik dan pengawas dibiarkan begitu saja.
"Selama ini tidak pernah jadi prioritas. Sampai orangnya saja nggak ada. Jadi ketika harus memeriksa begitu banyak ya perlu waktu yang lama," kata Anies.
"Dan ini sekarang akan jadi prioritas. Kami ingin Jakarta kotanya aman tidak ada orang tua yang anaknya kena narkoba," Anies menambahkan.
Baca Juga: Ingatkan Bos Hiburan Malam, Anies: Jangan Main-main di Jakarta
Berita Terkait
-
Heboh Video Jokowi Jadi Imam, Ahli Tajwid Sebut Kesalahan Ini Bisa Batalkan Salat
-
Memilukan, PSK yang Dibunuh di Sidrap Ternyata Diantar Suami Temui Pelaku Pembunuhan
-
Sebelum Ditusuk, PSK di Sidrap Sempat Gigit Tangan Pelaku dan Teriak Minta Tolong
-
Kronologi Klien MiChat di Sidrap Habisi Wanita Karena Ditolak Minta 'Jatah Kedua'
-
Kepala BNN Beberkan Ciri-Ciri Anak Pengguna Narkoba: Mata Merah hingga Pola Tidur Terbalik
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?