Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Kota Bekasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Soleman, melaporkan pemilik akun Facebook yang membuat informasi bohong dan pencemaran nama baik terhadap Ketua Umum Partai, Megawati Soekarnoputeri.
Laporan tersebut dibuat di Polda Metro Jaya dengan pelapor Soleman, dengan nomor LP/2049/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus tanggal 13 April 2018.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, akun tersebut dilaporkan karena diduga memposting informasi bohong terkait penutupan pesantren di Indonesia.
"Untuk itu (Laporan) sudah kami terima. Jadi di medsos, Facebook telah beredar tulisan PDIP usul ke pemerintah agar pesantren ditutup di seluruh Indonesia," kata Argo dikonfirmasi, Sabtu (14/4/2018).
Menurut informasi, akun Facebook tersebut dimiliki seorang berinisial AER. Adapun postingan yang ditulis dan dilaporkan yakni 'PDIP usul ke pemerintah agar pesantren ditutup seluruh Indonesia. Megawati Soekarnoputri usul ke pemerintah supaya semua pesantren ditutup'. Kemudian, foto Megawati juga disertakan dalam postingan tersebut.
Selain itu, postingan juga kembali diunggah ulang oleh akun berinisial DS yang diduga salah satu kepala desa di Kabupaten Bekasi.
Argo mengatakan, dari keterangan Soleman sebagai terlapor bahwa apa yang dituduhkan dari postingan tersebut tidak benar. Maka dari itu, dirinya datang membuat laporan terkait pencemaran nama baik.
Argo menuturkan laporan tersebut masuk dalam penyelidikan dan untuk terlapor pun masih dalam lidik.
"Masih dalam lidik (terlapor). Kami dalami masih ya," ujar Argo.
Baca Juga: Anak Megawati Minta Prabowo Subianto Santun Berpolitik
Terkait pasal yang disangkakan yakni Pasal 311, 310 KUHP dan atau Pasal 27 ayat 3 dan atau Pasal 28 ayat 3 UU RI Nomor 19 tahun 2016 tentang ITE.
Berita Terkait
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang