Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menetapkan 26 April sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana. BNPB mengajak semua pihak meluangkan satu hari untuk melakukan latihan kesiapsiagaan bencana secara serentak.
Untuk mensukseskan acara tersebut, pagi ini, BNPB menyelenggarakan sosialisasi Hari Kesiapsiagaan Bencana di area Car Free Day, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam sambutannya, Kepala BNPB Willem Rampangilei mengungkapkan, Indonesia merupakan negara yang sangat rawan bencana. Untuk itu, kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan agar masyarakat bisa selamat dari bencana alam.
“Faktanya Indonesia sebagai negara rawan bencana, kita dilalui oleh jalur cincin api pasific. Sehingga ada 150 juta saudara-saudara kita tinggal di daerah rawan bencana gempa bumi. 60 juta tinggal di daerah rawan banjir, 40 juta rawan longsor, 4 juta tsunami dan 1,1 juta tinggal di daerah rawan erupsi,” kata Willem, Minggu (15/4/2018).
Menurut Willem, bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia tidak hanya memberikan dampak negatif pada kondisi perekonomian melainkan juga pada infrastruktur, di mana banyak rumah rusak.
“Dampak bencana pada tahun lalu itu tercatat 2.732 kali. Menelan korban sebanyak 372 jiwa. Kalau kita lihat memang lebih baik dibandingkan tahun 2016 yang meninggal dunia 561.
Belum lagi kita berbicara kerugian baik kerugian ekonomi ataupun infrastruktur ratusan ribu rumah rusak, masyakarat terdampak dan ini terjadi setiap tahun,” katanya.
Melihat kondisi tersebut, lanjut Willem, maka penanggulangan becana menjadi urusan bersama tidak mungkin kalau hanya pemerintah. Perlu adanya kokaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.
“Karena ada penelitian dari jepang keselamatan seseorang itu 34 persen karena kekuatan dari individunya. Lalu 32 persen oleh keluarga, 28 persen untuk orang yang ada disekitarnya dan kalau dikumpulkan semuanya 95 persen itu ada dikomunitas. Oleh sebab itu, untuk membuat indonesia menjadi tangguh bencana harus melakukan pendekatan ketangguhan berbasis masyarakat,” ujar Willem.
Baca Juga: ICJR: Hentikan Upaya Pemidanaan Peneliti Tsunami Widjo Kongko
Willem berharap, dengan menggelar acara hari ini adalah masyarakat Indonesia bisa lebih save for life banyak jiwa-jiwa yang bisa diselamatkan dari bencana.
“Tadi sudah saya katakan bahwa kita adalah negara yang rawan bencana oleh karena itu kita perlu melakukan investasi dalam pengurangan risiko bencana,” kata Willem.
Berita Terkait
-
ICJR: Hentikan Upaya Pemidanaan Peneliti Tsunami Widjo Kongko
-
Gempa Kembali Guncang Banten dan Jakarta, Tak Berpotensi Tsunami
-
Potensi Tsunami 57 Meter, Pengunjung Hotel Pantai Anyer Anjlok
-
Widjo Kongko: Jakarta Utara Juga Berpotensi Diterjang Tsunami
-
Apakah Benar Tsunami Akan Menerjang Banten? Ini Jawaban PVMBG
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting