Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 merupakan pesta demokrasi yang paling rumit di dunia. Maka itu, Kalla meminta Polri bekerja dengan profesional.
Dia berharap polisi juga bisa berjaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau juga Pemilihan Presiden (Pilpres). Hal itu Kalla katakan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Jumat (4/5/2018).
"Kenapa harus lebih profesional? Karena pemilu mendatang adalah pemilu terumit di dunia," kata Kalla.
Kalla menyebutkan tidak ada negara lain yang masyarakatnya mampu ikut pemilihan pesta demokrasi dalam memilih pemimpin sebanyak lima kali. Ini terjadi hanya di Indonesia.
"Memasukkan kertas ke kotak suara, DPRD tingkat III, tingkat II, tingkat I. Kemudian ada DPD, Pilpres dan 5 kali yang harus dihitung," ujar Kalla
Kalla menegaskan kepolisian harus dapat melihat terjadinya konflik dalam pemilu. Kalla mencatat ada sekitar 15 konflik yang pernah terjadi di Indonesia akibat masalah ekonomi dan politik.
"Polisi menjadi taruhannya, menjaga tingkat keadilan, dari pada semua masalah ekonomi politik bangsa ini," tutup dia Kalla.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus