Suara.com - Ketua Pansus Revisi UU Terorisme di DPR, Muhammad Syafii meminta Kapolri, Jenderal Tito Karnavian untuk tidak mengalihkan opini pada RUU Terorisme yang tengah digarap DPR atas kejadian teror di sejumlah tempat beberapa hari belakangan ini.
Ia pun meminta Tito untuk turun dari pucuk pimpinan Polri karena dinilai gagal mencegah aksi terorisme, baik yang terjadi di Mako Brimob maupun yang terjadi di Surabaya.
Menurut politikus Partai Gerindra itu, bentrokan antara polisi dengan nara pidana terorisme di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, adalah bukti kegagalan Polri melaksanakan tugas.
Demikian pula dengan ledakan bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya, Rusunawa Wonocolo Sidoarjo dan Mapolresta Surabaya, Jawa Timur.
"Kalau tidak sanggup jadi Kapolri jangan usulkan Presiden keluarkan Perppu. Mundur saja. Masa nggak malu di daerah kekuasaannya kemudian personilnya gugur, dalam daerah yang dikawal, ada bom terus masih bertahan jadi Kapolri," kata Syafii saat dihubungi, Selasa (15/5/2018).
Menurut Syafii, kegagalan Polri untuk mencegah bentrokan di Rutan Mako Brimob, serta ledakan bom di Gereja dan Mapolresta Surabaya, di mana ketiga tempat itu tak pernah luput dari penjagaan ketat aparat, namun masih kebobolan. Menurutnya hal tersebut sangat memalukan.
Ia dengan tegas meminta Tito untuk meletakkan jabatannya, dan apabila ada keinginan menjadi Cawapres, maka sebaiknya fokus pada agenda politik Pilpres ke depan.
"Itu memalukan. Harusnya (Kapolri) mundur, letakkan jabatan, dia kan sudah punya mimpi jadi Wapres. Persiapkan diri jadi Cawapres lah. Jangan bertahan jadi Kapolri lagi," kata Syafii.
Baca Juga: DPR Tuding Kapolri Beri Nasihat Salah ke Presiden
Tag
Berita Terkait
-
Gol Ajaib dari Pinggir Gawang: SMKN 2 Surabaya Sempurnakan Kemenangan 3-0!
-
Perkap Baru, Polisi Bisa Tembak Penyerang Markas Pakai Peluru Tajam! Ini Aturan Lengkapnya
-
Teroris Menyusup Lewat Game Online, BNPT Ungkap 13 Anak Direkrut Jadi Simpatisan Jaringan Radikal
-
Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan di Surabaya, Nomor 2 Bikin Tergoda
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial