Suara.com - Wakil Ketua DPR Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon menilai perlu dilakukan evaluasi terhadap Polri, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), atas rentetan kejadian aksi teror di sejumlah tempat dalam lima hari terakhir.
"Kepada BIN, Kepolisian, BNPT, itu harus dievaluasi dong, mereka yang mempunyai tupoksi untuk masalah ini, ada pencegahan, penindakan," kata Fadli Zon saat ditemui di Gedung DPR MPRI RI, Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengingatkan, lembaga-lembaga tersebut di atas memiliki anggaran yang sangat besar untuk laksanakan tugas dan fungsinya sebagai aparat keamanan.
Bahkan, menurut Fadli Zon, anggaran yang dikucurkan buat lembaga-lembaga itu selalu meningkat tiap kali ada pembahasan anggaran di DPR. Kata politikus 46 tahun tersebut, mestinya dengan anggaran yang besar, kinerja embaga-lembaga itu juga semakin meningkat.
"Anggaran BIN saja semakin besar, berkali-kali lipat. Anggaran kepolisian juga naiknya dalam berapa tahun ini berkali-kali lipat. Tapi peningkatan anggaran ini harusnya sejalan dong dengan kinerja. Dari 2014 ke 2017 anggaran buat Polisi itu luar biasa peningkatannya," tutur Fadli Zon.
Fadli Zon tak ingin berbicara pada ranah politik jabatan tiap-tiap pribadi di lembaga-lembaga itu. Namun Fadli berharap agar dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja Polri, BIN dan BNPT.
"Kelembagaan secara keseluruhan harus ada evaluasi, dan mereka yang berada bertanggungjawab, harus ada semacam punisment dong," ujar Fadli Zon.
Fadli Zon meyakini ada masalah pada lembaga-lembaga tersebut. Buktinya yaitu saat Rumah Tahanan Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, bisa dikuasai oleh nara pidana teroris. Bahkan, lima aparat harus menjadi korban.
"Bagaimana bisa coba di sana terjadi penguasaan oleh narapidana sampai 36 jam. Itu kan luar biasa. Berarti ada masalah. Nggak mungkin tidak ada masalah," tutur Fadli Zon.
"Kemudiam setelah itu terjadi satu rangkaian. Berarti ada relasi, secara teoritis ada relasi, tidak mungkin berdiri sendiri apa yang terjadi di Surabaya, di beberapa tempat, pasti ada relasi," Fadli Zon menuturkan.
Berita Terkait
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Putra Mahkota Arab Saudi Siapkan Tawaran Fantastis Rp195 T Akuisisi Raksasa Eropa
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar