Suara.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid berharap pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan dalam rangka penanggulangan terorisme dari pihak TNI tidak bersifat permanen. Sebab porsi pemberantasan teroris sudah dilakukan Densus 88.
Hidayat mengatakan Koopssusgab bisa diturunkan kalau pihak Polri dalam hal ini Detasemen Khusus (Densus) 88 anti-teror tidak mampu mengatasi teror di tanah air.
"Tidak perlu permanen, karena keperluannya dalam posisi di mana polisi sudah tidak mampu, dan dalam posisi di mana kejahatan terorisme sangat luar biasa dahsyatnya, sehingga negara dalam kondisi darurat misalnya," ujar Hidayat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (18/5/2018).
Meski keterlibatan Koopssusgab sudah mendapat restu Presiden Joko Widodo, Hidayat meminta payung hukumnya harus jelas. Hidayat menyebut payung hukum penting untuk menghindari masalah hukum baru dan supaya tidak menimbulkan kontroversi.
"Terorisme sekarang ini kan bukan pertempuran terbuka. Karena itu yang paling banyak dilakukan adalah penguatan intelijen dan penguatan faktor-faktor koordinasi antarlembaga intelijen untuk pemberantasan terorisme," jelas dia.
Namun, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai Polri masih mampu memberantas teroris di tanah air, meski sejumlah daerah di Indonesia diteror bom.
"Saya melihat polisi masih mampu mengatasi masalah ini," kata Hidayat.
Terakhir, politikus yang akrab disapa HNW ini meminta keterlibatan Koopsusgab dikaji ulang. Sebab, polisi dinilai masih mampu memberantas jaringan teroris.
"Saya tidak mengatakan tidak perlu. Perlu atau tidak perlu, perlu dikaji lagi lebih obyektif dan lebih kuat lagi. Tapi polisi sesungguhnya bisa melakukan aktivitasnya secara maksimal," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?
-
Hampir Sebulan Pasca Banjir Bandang, Aceh Tamiang Masih Berkubang Lumpur dan Menahan Lapar
-
Sikap PKB Usai Kiai Ma'ruf Amin Pilih Jalan Uzlah
-
Dari Masa ke Masa UMP DKI Jakarta Dalam 9 Tahun Terakhir
-
Rencana Nominal Kenaikan Jadup Korban Bencana Masih Tunggu Arahan Presiden
-
Punya Kafe di Bandung hingga Korsel Tapi Tak Masuk LHKPN, Ridwan Kamil Bakal Diperiksa KPK Lagi
-
Jampidsus Tegaskan Ada Keterlibatan Riza Chalid Dalam Dugaan Kasus Korupsi Petral
-
Buntut Kasus Perundungan Disabilitas, Anggota Komisi X Desak Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional
-
SBY: Penanganan Bencana Tidak Segampang yang Dibayangkan, Perlu Master Plan yang Utuh
-
Ketuk Hati Kepala Daerah, Mendagri Tito: Bantu Saudara Kita di Sumatera yang Kena Bencana