Suara.com - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan menyebut, peristiwa persekusi yang dialami jemaah Ahmadiyah di Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa hari lalu menambah panjang daftar gelap kehidupan beragama di Indonesia.
Sebab, tidak ada penindakan yang tegas dari pihak berwajib untuk menghentikan persekusi tersebut.
Hal ini amat disayangkan oleh Komisioner Komnas Perempuan, Magdalena Sitorus. Sebab, baik aparat pemerintah dan keamanan setempat seolah tidak peduli atas perlakukan intoleransi yang dilakukan sekelompok orang terhadap jemaah Ahmadiyah di NTB.
"Seharusnya bisa diantisipasi segera oleh pemerintah daerah dan aparat keamanan," kata Magdalena di Kantor Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/5/2018).
Oleh sebab itu, Magdalena melalui Komnas Perempuan mendesak pemerintah pusat dan daerah lebih fokus lagi dalam menangani kasus-kasus terkait Hak Asasi Manusia (HAM).
"Prioritaskan pemenuhan HAM dan hak konstitusional warga Ahmadiyah dengan segera karena sejak 2006 telah terabaikan," ucap dia.
Magdalena juga meminta agar pemerintah tidak tutup mata terhadap kelompok-kelompok intoleran. Begitu juga pemerintah harus peduli terhadap korban kasus intoleran, terutama perempuan.
Negara seharusnya menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan bagi jemaah Ahmadiyah serta tidak tunduk terhadap kelompok-kelompok intoleran.
Lebih lanjut Magdalena mengatakan, Komnas Perempuan juga mencium ada kepentingan politik di balik aksi persekusi terhadap jemaah Ahmadiyah. Apalagi, tahun ini adalah tahun politik.
"Meminta elit-elit politik untuk menghentikan praktik politisasi agama dalam menggalang dukungan publik terutama menjelang Pilkada, Pemilu dan Pilpres," ucap Magdalena memungkasi.
Berita Terkait
-
Stop Persekusi Ahmadiyah, Jangan Biarkan Bibit Terorisme Menyebar
-
Perempuan Ahmadiyah Alami Kekerasan Fisik dan Ancaman Pemerkosaan
-
Muslim Ahmadiyah Diusir saat Puasa, Ibu Hamil Jadi Korban
-
Aksi Kekerasan Terhadap Ahmadiyah di NTB Bisa Rusak Pariwisata
-
Mendagri Buka Suara soal Persekusi Jamaah Ahmadiyah di Lombok
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh