Suara.com - Jemaat Ahmadiyah Indonesia menyatakan sikap atas kejadian persekusi yang dilakukan sekelompok massa terhadap rumah milik Jemaat Ahmadiyah. Kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Sekra, Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, Sabtu (19/5/2018) lalu.
Juru Bicara JAI Yendra Budiandra menjelaskan poin-poin sikap para jemaat Ahmadiyah. Salah satunya meminta Kapolri untuk memproses hukum secara adil dan memberi kepastian kepada masyarakat.
"Langkah penegakan hukum dari Kapolri melalui Kapolda Nusa Tenggara Barat dan Kapolres Lombok Timur agar pelaku kriminal penyerangan diproses hukum secara adil," jelas Yendra di kantor Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/5/2018).
Selain itu, JAI meminta tindakan cepat dari Gubernur Nusa Tenggara Barat TGB Muhammad Zainul Majdi untuk mengembalikan seluruh korban ke rumah masing-masing tanpa ada paksaan untuk keluar dari keyakinan.
"Langkah cepat dari Bapak Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi seperti pemetaan beliau langsung di media sosial bahwa semua korban akan di kembalikan ke rumahnya masing-masing tanpa gangguan, merehabilitasi rumahnya dan jaminan tanpa paksaan untuk melaksanakan ibadah," katanya.
Lebih lanjut Yendra mengatakan untuk Gubernur NTB dan seluruh pihak, kejadian tersebut dapat merusak pariwisata NTB yang tengah berkembang.
"Mengingatkan Gubernur NTB dan semua pihak bahwa aksi kebencian dan kekerasan terhadap kelompok yang berbeda akan merusak Pariwisata NTB yang sedang berkembang khususnya dan Indonesia pada umumnya," katanya.
Oleh karena itu Yendra berpesan untuk mencegah meluasnya akar radikalisme dan terorisme yakni kebencian dan kekerasan dengan menegakan hukum yang adil.
"Kebencian dan Kekerasan adalah akar dari Radikalisme dan Terorisme, mari kita cegah sejak dini dengan menegakan hukum yang adil dan mempromosikan Islam damai sesuai definisi Islam memberi kedamaian pada semua mahluk Tuhan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
PLTS Terapung Kapasitas 92 MWp di Waduk Saguling Tengah Digarap PLN, Jadi Solusi Energi Bersih
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres