Suara.com - Baru-baru ini sebuah video menjadi viral serta bikin heboh. Isinya, memperlihatkan sekelompok warga berkonvoi mengibarkan bendera mirip bendera Israel yang disebut berada di Jayapura, Provinsi Papua.
Menanggapi hal itu, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menjelaskan, pengibaran bendera Israel di Papua itu adalah murni untuk memperingati misi penyebaran agama Nasrani di Papua.
Maka itu, tak ada kaitannya dengan situasi terkini di Negara Israel. Begitu juga tidak terkait dengan isu kecaman terhadap Israel atas pemindahan kedutaannya ke Yerussalem atau Al Quds, kawasan Palestina yang diklaim Israel.
"Untuk keterangan dari Polda Papua bahwa ini adalah peringatan misi. Mereka meyakini bahwa pusat penyebaran agama Nasrani itu di Yerusalem," Setyo menjelaskan.
Kegiatatan masyarakat Papua tersebut tidak ada tujuannya untuk memecah belah bangsa. Apalagi kegiatan yang dilakukan masyarakat Papua tersebut bukan kali ini saja terjadi. Namun sudah berulangkali dan menjadi tradisi di Papua.
Setyo juga menegaskan, tak ada pengibaran bendera Israel di Papua dilakukan oleh kelompok separatis di Papua. Namun hanya dilakukan oleh masyarakat Papua pada umumnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon meminta kepolisian memberikan penjelasan kepada publik perihal pengibaran bendera Israel oleh warga Papua. Ia menilai pengibaran bendera Israel yang terekam dalam sebuah video amatir dapat menimbulkan persepsi berbeda-beda di masyarakat.
Ia menjelaskan, mayoritas rakyat Indonesia mengecam akan keberadaan Israel, terutama setelah Amerika Serikat memindahkan kantor kedutaannya ke Yerussalem atau Al Quds kawasan milik Palestina yang diklaim Israel.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah